Senin, 16 Agustus 2010

KISAH DENGAN ABANG 3 : TIRUN

Kisah ini terjadi ketika aku, Felix, telah lulus kuliah dan sedang bekerja disalah satu perusahaan asing terkemuka di bilangan Kuningan, Jakarta. Saat itu aku tinggal di sebuah kamar kos di bilangan Tomang. Daerah tempat kos ku memang sedang dalam masa pembangunan sehingga dimana mana banyak terlihat bangunan baru yang sedang dibangun. Hmm.. pemandangan indah buatku, apalagi ketika sore sore kalo jalan jalan di sekitar kompleks itu, banyak abang tukang bangunan yang sedang ngadem sambil melepas penat dengan bertelanjang dada. Di belakang rumah kos ku persis sedang dibangun sebuah kompleks perumahan elite yang dari depan kamarku langsung menghadap ke bedeng para tukangnya tidur. Sayangnya, bedeng itu terpisah jauh dengan bedeng tempat mereka mandi yang berada di pojokan seberang bedeng tsb. Namun, di depan kamar kosku, para tukang itu suka bercengkerama di papan kayu yang mereka buat sendiri sebagai dipan darurat diantara tembok pemisah rumah kosku dengan lahan pembangunan. Tak jarang aku mengintip mereka dari jendela kamar kosku. Ada yang suka bercengkerama sambil memakai sarung doang atau singlet ketat bahkan bertelanjang dada Cuma bersarung, ada juga yang suka kencing dari atas bedeng itu sehingga kontolnya keliatan dari kamarku, ada yang suka tidur malam di dipan itu bergerombol dengan bersarung dan bertelanjang dada (aku pernah meraba raba beberapa tukang yang sedang tidur malam bersarung itu, ternyata mereka tidak pernah memakai celana dalam alias bugil abis, Cuma bersarung saja!!!). Masih banyak lagi bahan omongan para tukang itu. Hehe…

Namun, bukan para abang tukang bangunan di belakang kosku yang menarik perhatian meski beberapa ada yang cute, hot dan hunk. Yang menjadi incaranku ialah Tirun, umur sekitar 20an akhir dengan tinggi sekitar 175cm berambut cepak kasar dan badan yang ketat, super keras, perut six pack bahkan ketika dia sedang duduk santai pun, perutnya tetap terpahat kotak kotak yang suka bikin aku pengen pingsan kalo ngeliatnya, ditambah trisep dan bisep besar namun proporsional dengan keseluruhan badannya, sungguh otot sempurna plus kulit coklat mempersembahkan bentuk laki laki jantan yang sempurna, yang selama ini sering kita lihat di tv atau majalah saja. Dialah yang selalu membuat aku berdesir tiap kali melihat tubuhnya.

Pertama kali aku melihatnya saat itu, aku sedang jalan kaki dari kosku ke warung depan untuk beli air mineral dingin. Saat itu Tirun dan teman temannya sedang menggali lobang di pekarangan proyek rumah yang sedang dikerjakannya. Dari celah celah pagar yang tertutup seng, aku bisa melihat beberapa cowok bertubuh kekar coklat sedang bekerja keras seperti memompa tanah namun dengan gerakan seperti menggali sumur, aku tidak tahu apa yang mereka sedang lakukan, dan tidak peduli juga. Yang aku perhatikan adalah, para tukang itu, sekitar enam tujuh orang, semuanya rata rata berumur 20 – 30an, semuanya hanya memakai celana dalam saja, beberapa ada yang bersinglet. Tapi kebanyakan Cuma bercelana dalam karena mereka sedang berkotor kotor ria dengan air lumpur dan tanah liat coklat yang memenuhi seluruh bagian tubuh kekar mereka. Wow… pemandangan indah. Tanpa memperhatikan sekelilingku, aku yang tadi sedang berjalan langsung berhenti sejenak di depan pintu pagar proyek itu sambil sedikit menungging karena celah pagar itu hanya setinggi 60cm dari tanah.

Hmm… karena situasi yang tidak memungkinkan siang itu, aku hanya menikmati pemandangan itu sebentar saja. Karena merasa tidak nyaman, kalo kalo satpam lewat di jalan itu pasti akan curiga dengan tingkah ku. Hihihi…

Sore harinya, aku mulai bergerilya. Aku nekad masuk ke dalam proyek itu. Kali ini bukan Cuma ngintip dari luar pagar, namun masuk melewati pagar yang selama ini aku jadikan lubang intip itu. Hmm.. ada beberapa tukang bangunan namun tidak kulihat sosok yang kuidamkan itu. Yang kujumpai Cuma satu tukang bangunan berumur 40an tahun yang kemudian kuketahui namanya Turah, dua tukang muda berumur 20an awal yang sedang bersiap untuk mandi karena membawa perlengkapan mandi. Semuanya bertelanjang dada dan berotot plus bentuk badan yang lumayan oke meski tidak sesempurna Tirun. Sejenak aku berbincang bincang basa basi dengan Turah yang ramah itu, dia menjelaskan tentang proyek itu, dari siapa yang punya sampai kantor arsitek yang mendesain rumah itu. Hingga pembicaraan mengarah ke berbagai topik pribadi seperti pengalaman kerjanya hingga status perkawinannya. Namun aku tidak begitu tertarik mendengar ocehannya, sementara “mengobrol” dengan Turah, mataku terus menjelajahi dua tukang muda yang lagi mandi sambil bugil di bagian belakang proyek itu, tepatnya di tempat air yang disalurkan lewat pipa kecil dan beralaskan batu besar. Dua tukang muda itu mandi sambil bugil tanpa merasa malu sedikitpun satu sama lain. Dari posisiku saat itu, dari jarak yang lumayan jauh, yang bisa kulihat hanyalah bentuk tubuh atletis tukang muda itu yang basah karena air dan sabun, jembut yang cukup lebat dan kontol yang sedang layu namun cukup besar karena bisa kulihat kepala kontolnya menyeruak dari lebatnya jembut mereka.

Sambil “mengobrol” dengan Turah yang terus berceloteh mengenai segala hal, aku tetap memasang mataku kepada dua tukang muda itu. Hehehe… sampai akhirnya, gelap pun tiba dan Turah minta ijin untuk mandi dan akan keluar makan bersama teman temannya. Akupun balik ke kos dengan bentol dimana mana di sekujur kakiku karena gigitan nyamuk.

Beberapa malam setelah itu, selepas gelap, aku bertekad untuk menghampiri tukang bangunan proyek itu. Aku jalan dan ketika mulai mendekati proyek itu, aku mulai mencari cari celah pagar untuk ngintip. Ternyata pagarnya tidak dikunci, yah aku dorong aja. Kepalaku masuk sebagian melongok longok bagian dalam proyek itu. Ternyata ada dua tukang bangunan yang lagi ngobrol diantara api unggun yang mereka buat. Salah satunya adalah Tirun. Saat itu dia hanya memakai celana jeans saja, bertelanjang dada dan tanpa kolor karena saat dia sedang jongkok dapat kulihat belahan pantatnya mengintip dari jeans nya. Kulit coklatnya sangat indah terkena cahaya kekuningan api unggun. Teman Tirun saat itu juga hanya bercelana jeans tanpa baju menutupi tubuh hot nya. Teman Tirun itu, sedikit lebih pendek dari Tirun dan berambut lebih rapi dengan kumis tipis dan wajah ramah. Tubuhnya sedikit lebih gempal namun otot ototnya tetap terexpose dengan kulit yang lebih cerah.

”malam mas” sapaku sambil melongokkan kepalaku diantara pagar.

“malam, mau cari siapa yah?” tanya Tirun menghampiriku.

“gak, Cuma mo ngobrol aja kok, boleh masuk mas?” tanyaku basa basi padahal seluruh tubuhku sudah gemetar karena melihat tubuh sempurna itu dalam jarak yang sangat dekat.

“boleh, silakan masuk. Saya panggilkan Turah yah” balasnya.

“gak usah mas, gak usah. Saya Cuma mo ngobrol sama mas aja kok” teriakku sedikit memaksa. Namun apa daya, Tirun tidak menghiraukan omonganku yang itu. Dia sudah terlanjur naik ke atas bedengnya untuk memanggil Turah.

Aku sedikit kecewa karena harus berhadapan dengan Turah lagi, padahal rencanaku adalah Cuma mo ngobrol sama Tirun dan temannya yang sexy juga itu. Akhirnya Tirun pun turun lagi beserta Turah di belakangnya sambil melempar senyum ke arahku. Aku membalas senyumannya dengan getir. Hehehe…

“apa kabar?” tanya Turah. “baik mas, lagi iseng nih di kos, ga tau mo ngapain yah kesini aja deh, nyari temen ngobrol” balasku.

“iya, gak apa apa, disini juga pada kesepian hehehe” jawabnya sambil mencari posisi duduk yang nyaman diatas bebatuan kasar. Aku pun juga sibuk mencari posisi yang enak buat ngobrol sambil menghadap ke arah Tirun yang Cuma bisa kulihat punggungnya saja karena dia menghadap ke api unggun sama temannya itu sementara aku dan Turah berada sekitar dua meteran di belakangnya.

“itu siapa mas?” tanyaku menunjuk ke arah Tirun.

“oh itu Tirun namanya, temen sekampung juga” jawab Turah.

“oh” balasku singkat sambil menatap tajam ke sosok tubuh sexy yang dari tempatku duduk Cuma kelihatan punggungnya dan belahan pantatnya yang mengintip dari celana jeansnya karena Tirun sedang jongkok saat itu. Pikiran jorokku mulai kemana mana, tanpa mempedulikan omongan omongan Turah yang mulai bercerita segala hal, aku hanya merespon sedikit sedikit. Pikiranku benar benar telah dirasuki oleh Tirun dan segala sex appeal yang dia miliki.

Hingga pembicaraan Turah mulai menyinggung soal keluarga, aku sedikit memancingnya “kalo di jakarta gini kan jauh dari istri mas, trus gimana dong penyalurannya?” tanyaku menggoda Turah, namun mengeraskan suaraku dengan maksud Tirun mendengar ucapanku.

“yah, gimana yah, susah susah gampang sih mas” jawab Turah sedikit tersipu.

Hahaha.. kena deh, pikirku. “nge jablay yah mas?” pancingku lagi.

“hehe.. nggak deh, sayang duitnya, yahhh… hmmm.. paling ngocok sendiri sih” jawab Turah polos.

“oh, kalo saya kan juga belom kawin, tapi paling seneng kalo diisep mas” pancingku lebih dalam.

“diisep, maksudnya?” tanya Turah.

“yah.. kontol saya diisep sama orang atau saya ngisep kontol orang” jawabku terus terang yang bikin Turah kaget setengah mati dan Tirun menoleh kearahku. Hahaha… kena deh tuh tukang.

“hah..? mas suka ngisep kontol juga? “ tanyanya kaget.

“iya, ntar kapan kapan saya bisa bantu mas Turah kalo mao” jawabku lantang dengan suara agak keras yang bikin Tirun dan temannya menoleh lagi.

Sejenak Turah terdiam beberapa saat, kelihatannya lagi mikir.

“sekarang mau coba saya isepin mas?” tanyaku bernafsu sambil menoleh ke arah Tirun meskipun sedang bertanya pada Turah.

Tirun dan temannya bangkit dan segera melangkah ke arahku. Sejenak jantungku serasa berhenti berdegup melihat dua sosok berotot dan sexy itu mendekat kearahku. Nafasku tak beraturan, darahku mendidih, sekujur tubuhku dingin namun tangan dan kakiku panas. Jantungku berdegup kencang tak beraturan membakar adrenalin dan segala nafsu serta hormon ku ke titik didih paling panas. Angin yang berdesir tak mampu menutupi keringat dingin yang membasahi tangan dan kakiku karena gugup dan segala rasa yang bercampur aduk.

Lalu Tirun dan temannya berdiri tepat diantara aku dan Turah. Kami saling bertatapan lama sambil berdiam, tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Hingga entah kekuatan dari mana, tiba tiba tanganku meraba dada Tirun yang menonjol ketat sexy lalu turun ke perut six packnya yang dibalur warna coklat sehat kulitnya lalu turun ke tonjolan di selangkangannya yang dapat kurasakan sedikit mengeras. Kulihat wajah Tirun menunjukkan rasa kepuasan sambil matanya setengah terpejam menikmati sentuhanku. Lalu teman Tirun memutar arah ke belakangku dan duduk tepat di belakang pantatku sambil mengangkangkan kedua kakinya hingga pantatku berhimpitan dengan kontolnya sambil ia menggesek gesekan kontolnya yang mulai mengeras ke pantatku. Turah pun tidak tinggal diam, dia langsung membuka celana nya sambil mengeluarkan kontolnya lalu mengocok sendiri.

Aku tak menyia nyiakan waktu lagi, aku langsung bangkit dari duduk untuk berlutut di depan selangkangan Tirun dan segera kubuka celana Tirun lalu mengisap batang kontolnya yang sepanjang 17cm berwarna coklat gelap dan berdenyut denyut keras serta berurat besar besar. Jembutnya lebat namun tersusun rapi, tak terpencar jauh. Kuhisap batang kontolnya yang berdenyut denyut uratnya dan mengeluarkan air precum cukup banyak karena aku bisa merasakan asin gurih di dalam mulutku. Akupun berlutut di depan kontol Tirun, teman Tirun yang aku tak tau namanya siapa itu tetap bekerja di belakangku, sambil ikutan berlutut dan menggesek gesekkan kontolnya yang kini sudah keluar dari celananya ke belahan pantatku. Turah masih sibuk mengocok sendiri sambil meracau.

Setelah bertahan cukup lama di posisi ini, Tirun pun mengangkat aku berdiri, melucuti kaosku dan mempelorotkan celana ku, lalu ia menyuruh aku menungging dan langsung menjilat melahap habis lubang pantatku hingga basah oleh air liur dan jilatan liarnya. Teman Tirun lalu maju ke depan dan mengacung acungkan kontolnya yang sudah tegak berdiri ngaceng sempurna sebesar 15 cm namun tebal sekali, sekitar 6cm diameternya. Warnanya hitam gelap kecoklatan. Langsung kuhisap kontol tebal itu dan kumain mainkan dalam mulutku. Turah mulai gelisah karena kepengen dapet jatah juga, lalu ia mengambil tanganku dan meletakkannya di kontolnya yang ngaceng juga, sekitar 16cm namun kurus tapi banyak uratnya besar besar dan kepala kontolnya lebih besar dari kontolnya.

Aku merasakan kenikmatan luar biasa dikerjai oleh tiga tukang lelaki sejati itu, satu di lobang anusku, satu di mulutku dengan kontolnya, dan satu lagi di tanganku juga dengan kontolnya. Puas membasahi pantatku dengan nafsu liar nya, Tirun kini siap membobol pantatku dengan hujaman kontolnya. Pelan pelan ia mulai mencoba memasukkan batang kejantanannya ke dalam lubang pantatku. Perih sakit namun rangsangan terus menerus di tubuh putih mulusku yang dijilati Turah dan kontolku yang diisep teman Tirun membuat aku tetap ngaceng. Pelan pelan namun pasti, kontol Tirun mulai menyesaki lobang pantatku. Dan Tirun pun memulai permainan nakalnya. Sambil berdiri di depan perapian di luar bedeng di bawah langit luas dengan disaksikan bintang, aku berdiri di atas tumpukan puing puing bangunan dengan lobang pantatku di penuhi kontol Tirun dari belakang dan teman Tirun menjepit tubuhku dengan tubuhnya. Tubuhku serasa seperti sandwich yang dijepit dari belakang oleh Tirun dan dari depan oleh teman Tirun itu. Lobangku di entot Tirun dengan ganas dan dahsyat dari belakang sambil berdiri, dan aku menghadap teman Tirun sambil saling menggosok gosokkan kontol kami masing masing. Turah berdiri menjepit tubuh teman Tirun itu dari belakang. Jadi posisi kami seperti sedang berdiri namun saling menghimpit dan menggesek gesekkan tubuh kami ke tubuh yang lain mencari kenikmatan.

Angin yang bertiup di langit lepas malam itu tidak mampu menutupi kepanasan kami yang makin menjadi saat Turah mengentot lubang pantat teman Tirun dari belakang. Bisakah kamu bayangkan? Tirun mengentot aku dari belakang, aku dan teman Tirun berhadapan saling menggesek kontol kami, dan teman Tirun itu dientot oleh bapak Turah??? Hahaha… sungguh pengalaman yang tak akan pernah dapat kuhapus dari ingatan homoku. Keringat membasahi tubuh kami berempat yang saling menempel, menindih dan menjepit. Kontolku serasa sudah mau penuh, lobang pantatku juga serasa makin panas oleh pompaan kontol Tirun di dalam tubuhku. Sambil dientot dan mengentot, kami berpelukan, berciuman liar, bertukar lidah, menjilat jilat tubuh yang lain, menggigit kecil puting, mengecup mesra otot dada yang menonjol, meremas otot lengan yang kekar, memeluk tubuh yang basah oleh keringat sambil meraba dan menjamah rayah tubuh yang lain dari kontol perut dada punggung paha dan bagian lain semua dijelajahi dengan penuh kenikmatan. Tirun memelukku dari belakang semakin keras pertanda dia akan mencapai puncak kenikmatannya. Lalu akupun bersiap menerima limpahan pejuhnya dengan mengocok kontolku makin kencang bersama dengan kontol teman Tirun. Tak lama pun kontol Tirun memuntahkan cairan hangat putih kentalnya ke dalam lobang ku, membenihi kejantananku dari dalam, akupun tak kuasa menahan gairahku lalu memuntahkan cairan kejantananku di perut teman Tirun.

Teman Tirun yang masih dientot oleh Turah pun makin keras mengocok kontolnya hingga memuncratkan spermanya tinggi ke udara malam yang lembab itu. Hal itu membuat lobang pantatnya mengeras dan menjepit kontol Turah yang masih maju mundur masuk keluar di lobang pantatnya juga memuntahkan lahar putih panasnya ke dalam anusnya.

Kami berempat pun melepaskan diri dari jepitan jepitan tubuh nafsu dan mulai terkulai lemas terduduk di atas bebatuan besar puing puing bangunan beratapkan langit malam yang bertaburan bintang. Keringat masih membasahi tubuh kami berempat namun kelelahan yang sangat membuat kami tak peduli lagi. Aku terkulai diatas tubuh kekar tebal Tirun dan Turah terkulai sambil berpelukan dengan teman Tirun sambil berbugil di langit terbuka.

KISAH DENGAN ABANG 2 : JOHAN

Ini adalah kisah nyata yang benar benar terjadi dalam hidupku. Bagi yang belum kenal atau belum pernah membaca cerita ku bagian pertama, namaku Felix Indonesian Chinese yang tinggal sendirian di rumah kosong milik pamanku di daerah Daan Mogot Jakarta barat. Saat itu aku sudah bekerja di salah satu perusahaan garment yang main core business nya adalah produk celana dalam pria. Kantor ku di daerah Jakarta kota. Aku bekerja sebagai art designer untuk beberapa brand diantaranya license brand untuk baju anak anak seperti Disney dll, selain celana dalam pria itu sendiri sebagai home brand.

Kejadian ini berlangsung saat setiap pulang kantor jam 6 an sore, aku langsung mandi dan membeli makan di depan kompleks. Karena aku tinggal sendiri jadi tidak ada yang memasak untukku, maka tiap hari aku selalu beli makanan di luar. Nah, setiap aku selesai beli makan sekitar jam 6.30an, saat sekitar aku kembali dari warung ke rumahku, di depan rumahku selalu lewat seorang cowo pribumi dengan tinggi badan sekitar 165cm dan tubuh yang berotot padat berisi dan nikmat untuk dikenyot. Khihihi… keliatannya sih begitu. Karena penasaran, setiap malam abis beli makan aku tidak langsung makan makananku, tapi selalu nunggu di depan pagar untuk melihat target ku itu.

Benar saja, tiap malam sekitar jam segituan selalu dia lewat depan rumahku. Hmm.. diam diam kuperhatikan, sexy juga loh. Kadang dia lewat depan rumahku sambil telanjang dada dengan kaosnya digantung di pundaknya. Mungkin kepanasan kali di bus. Kadang dia jalan sambil mengangkat kaosnya setengah dada.

Lalu suatu hari aku memberanikan diri untuk menjeratnya dalam perangkap ku. Sudah kusiapkan semua. Lalu aku menunggu saat saat dia lewat depan rumahku. Begitu kulihat dia lewat, langsung aku keluar rumah dan mengunci pintu pagar lalu mengejar dia dari belakang. Wah, jalannya cepat juga yah. Sampai dia sudah berbelok ke gang berikutnya baru aku berhasil mengejarnya. Lalu kupanggil “mas, mas” “iya, kenapa?” tanyanya. “tinggal dimana mas?” tanyaku basa basi. “oh di belakang situ, kenapa?” “oh, ga papa, mas mo ikut casting model celana dalam cowo ga?, saya liat badan mas bagus bentuknya” jurus pertamaku. “ahh, pendek gini siapa yang mau jadi model?” balasnya. “yah, namanya juga iklan celana dalam, yang penting kan bentuk badan mas, ga penting itu tinggi apa ngga” pancingku.

“coba aja yah, Cuma casting doang kok, mas tinggal buka baju semua, kasi liat bentuk badan yang bener2 polos alias bugil sekalian divideo in sama saya. Tujuannya Cuma buat kasi liat kalo mas ga punya tato di badan” reaksiku melancarkan serangan. “ahh, ga ah, kaku saya” dia mengelak. “yah, coba dulu deh, tar saya bantu, ok?” tutupku yakin dia akan terjebak. “oke deh, saya coba tapi saya pulang dulu yah mandi bersih bersih” “ga usah, mandi tempatku aja” tutupku.

Oke, akhirnya dia seperti kerbau yang ditusuk hidungnya, mengikuti kemauanku. Kami berjalan ke arah darimana kami datang lalu menuju rumahku. Semua sudah kusiapkan. Aku perlihatkan gambar gambar model celana dalam itu yang aku peroleh dari kantorku. Haha… berguna juga nih. Pikirku dalam hati. “mas tinggal buka baju semuanya supaya keliatan kalo ada tato apa ngga, trus sambil saya videoin trus mas pegang kertas yang ada tulisan nama mas, umur dan tinggi berat badan sambil mas bacain semuanya yang di kertas itu dengan suara yang jelas oke?” jelasku panjang lebar.

“oke, saya coba yah, tapi mandi dulu biar bersih” balasnya. “oke” jawabku sambil menyalakan lampu kamar mandi dan mempersilahkannya memakai kamar mandi ku. Setelah dia bersih bersih sekitar lima menitan, lalu dengan bugil dan kontolnya yang masih layu itu tergantung bergoyang goyang ke kiri kanan seiring dia berjalan keluar dari kamar mandi dan menghampiriku. Aku menarik nafas dalam dalam menahan gejolak birahiku. Haha… kontol di depan ku sekarang. Puas rasanya melihat kontol itu meski masih layu. “nama mas siapa, umur, tinggi berat badan?” tanyaku spontan. “johan, umur 24, tinggi 170 centi, berat 65 kilo” jawabnya. “170centi mah setinggi saya dong tingginya” protesku sambil menuliskan angka 165 ke kertas itu. Lalu kuberikan kertas nya sambil menyalakan kamera video hapeku. “siap siap, latihan dulu coba pertama bacain semua yang ada di kertas itu mulai dari nama, umur, tinggi, berat trus abis itu muter badannya” perintahku. Lalu beberapa kali ia mencoba namun ia tidak merasa puas, baru menyebutkan nama sudah minta ulang. “oke, mulai lagi” perintahku sambil camera video ku standby menangkap gambar kontolnya.

Setelah beberapa kali mencoba akhirnya dia merasa cukup. Ya sudah, kami menyelesaikan tahap pertama casting ini. “nah, sekarang tahap kedua, mas harus berpose duduk di sofa sambil tetep bugil trus pose yang paling bagus yah” perintahku lagi. Lalu dia mulai mencari cari posisi yang menurutnya keren. Aku tertawa dalam hati sambil memperhatikan kontolnya yang tergantung bebas itu. “mas, kontolnya dikocok dikit biar keliatan gedean” perintahku. Lalu ia mulai mengocok kontolnya perlahan lahan dan setelah beberapa pose, kontolnya itu sedikit ngaceng.

“mas, kontolnya ga bisa digedein lagi, biar menantang gitu loh” pancingku. “ga enak, malu” jawabnya polos. “sini saya bantu kocok” sambil mengarahkan tanganku langsung ke selangkangannya dan mengambil daging panjang coklat itu dari selangkangannya. Hmm… aku kocok pelan pelan lalu dia merasa keenakan sambil melepaskan tangannya sendiri dari kontolnya. Sehingga aku bebas memainkan kontolnya. Lama kelamaan dia mulai terbuai dengan permainan kocokan ku. Lalu semakin membesarlah batang kejantanannya itu. Membesar dan mengeluarkan urat uratnya, berdenyut denyut siap memuntahkan lava panas berwarna putih kental keluar. Hingga akhirnya mas Johan itu tidak bisa lagi menahan puncak birahi lelakinya sehingga lava putih kental hangat itu benar benar muncrat dari lubang kepala kontolnya.

Sejak saat itu kami sering mengulang kejadian itu, namun semakin sering kami melakukannya, semakin cepat ia ejakulasi. Sampai sampai dia harus ejakulasi dua hingga tiga kali untuk mengimbangi permainan ku. Ternyata saat pertama kali aku menjebaknya, dia sudah tau kalo itu hanya permainan akal akalanku saja untuk mendapatkan tubuhnya, belakangan ia baru mengakui kalo ia sudah mencium gelagat maksiatku sejak pertama kali bertemu. Namun karena ia juga suka melakukan itu, maka ia menurut saja. Itu pengakuannya!

KISAH DENGAN ABANG 1 : FIRMAN

Dear Pembaca,

Pertama, perkenalkan nama saya Felix, saya adalah seorang Indonesian Chinese yang saat kejadian berlangsung sedang menyelesaikan kuliah saya di salah satu universitas swasta di Jakarta barat. Kejadian ini adalah kejadian nyata yang benar benar terjadi dalam kehidupan saya. Saat itu saya tinggal di sebuah rumah milik paman saya di daerah Daan Mogot. Saya menempati rumah itu sendirian karena sebenarnya rumah itu adalah rumah tua yang sudah tak berpenghuni selama tiga tahun sejak paman saya membelinya untuk anaknya. Namun, anaknya lebih memilih tinggal di ruko daripada rumah itu. Jadilah saya yang menempati rumah kosong itu. Banyak kejadian seru yang terjadi selama saya menempati rumah itu sendirian selama hampir 4 tahun. Salah satunya adalah cerita berikut ini :

Pagi itu saya bangun kesiangan seperti biasa. Saya langsung bangun terperanjat dari tempat tidur, menyambar handuk dan langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual pagi. Tergesa gesa saya memakai kaos dan celana sambil memanasi mesin motor saya. Dua puluh menit kemudian saya telah siap dan sedang mengunci pintu gerbang rumah lalu sambil bergegas memacu motor saya menuju kampus. Baru beberapa meter saya memacu motor dari rumah saya, saya berpapasan dengan sesosok tubuh tegap padat berisi dengan baju kaos ketat warna biru dengan lengan tiga perempat sedang mendorong gerobak air isi ulang. Wow, pagi yang indah. Saya segera men-scan sosok itu dari atas ke bawah hingga atas lagi. Phiuuhh.. saya menahan nafas. Rambut cepak disisir rapi namun tidak klimis member kesan macho yang sungguh natural, wajah coklat dengan sedikit jerawat lengkap dengan tulang pipi dan rahang a la Caucasian (bule), badan tegap padat berisi dibungkus kaos ketat warna biru dan celana jeans biru, sedang mendorong gerobak air mineral isi ulang. Wow… jantung saya berdetak keras dan terasa sulit untuk melupakan sosok hot itu. Peristiwa beberapa detik pagi itu sungguh berkesan dan sulit untuk dilupakan.

Sejak saat itu saya selalu memperhatikan jalan depan rumah saya. Jalan depan rumah adalah jalan strategis karena rumah saya terletak di tusuk sate dimana menghubungkan jalan utama dengan jalan jalan yang lebih kecil. Hmmm… pikiran mesum saya mulai berputar. Di kompleks saya kan Cuma ada tiga toko yang menjual air isi ulang mineral itu. Pasti abang itu bekerja di salah satunya. Tidak sulit untuk mencarinya. Lalu, suatu sore sepulang dari kuliah sekitar jam 3 an, saya iseng untuk mencari tau abang itu. Lalu saya mulai browse dari toko air mineral yang paling dekat dengan rumah saya, yaitu yang ada di ujung jalan depan rumah. Mata saya mulai berkeliling mencari sosok idaman itu. Hihihi… ternyata abang itu sedang duduk duduk nyantai di depan toko itu. Mungkin sedang gak ada kerjaan kali ya, soalnya siang2 gini kan orang2 kompleks lagi pada kerja ato tidur siang, siapa juga yang bakal mesen air mineral jam segini? Lalu pikiran yang didorong nafsu saya mulai bereaksi, saya berlagak nanya ini itu, “jual air isi ulang yah mas?” tanyaku memulai pembicaraan. “iya” jawab abang itu sambil duduk nyantai dan mengangkat kaos ketatnya (kali ini warna ijo gelap) sampai sebatas dada bawah putting mempertontonkan otot perutnya yang tidak six pack tapi padat dan rata. “boleh ambil galon kosong sekarang ke rumah saya?” pancingku. “boleh, dimana?” balasnya. “B2 nomor 14” jawabku singkat. Lalu dia segera menurunkan kaosnya ke posisi normal yang memindahkan perhatianku sejak awal sambil segera mengambil sepedanya. Sepeda engkol yang bagian belakangnya telah dimodif sehingga dapat muat tiga galon. Dua di sisi kiri dan kanan, satu diatas kursi belakang.

Saya segera berlari pulang untuk menyiapkan galon yang akan diambilnya. Lalu tak lama, abang itu sudah menunggu di depan rumah saya untuk mengambil galon kosong dan kembali ke tokonya untuk menukar dengan yang telah terisi. Lima belas menit menunggunya merupakan saat saat yang paling mendebarkan karena ini kali pertama saya bertindak senakal ini. Saat itu, saya belum pernah mengenal sex dengan siapapun kecuali dengan tangan saya (onani maksudnya). Apalagi dengan seorang laki laki dewasa. Sejauh yang pernah saya lakukan hanyalah mengintip supir supir truk mandi di belakang rumah. Itu saja. Gak pernah sampai sejauh mengundang mereka masuk kamar atau rumah saya untuk ber-having sex. Dag dig dug…. Ooohh… apa yang harus saya lakukan? Pertanyaan itu berkali kali muncul dalam pikiran. “AIR!!!!!!!!!!!” teriakan dari depan pagar setengah mengagetkanku. Itu dia! Lalu saya membukakan pintu pagar dan menyilakan dia menurunkan galon yang terisi dan meletakkannya di teras rumah. Wow, badan yang bagus, pikirku dalam hati sambil mataku tak pernah lepas dari tubuh padat berisi miliknya.

“ini taro dimana?” tanyanya. “situ aja bang gak apa apa kok” jawabku. Lalu ia meletakkan galon itu di teras persis depan pintu masuk ruang tamuku. Lalu saya bergegas mengambil uang dua puluh ribuan dan memberikannya. “wah, gak ada kembaliannya” katanya. “emang brapa bang?” “lima ribu doang kok, ga ada duit kecil aja? Jawabnya. “yah, gak ada” balasku. Lalu kami terdiam sejenak sambil memperhatikan masing masing. “tapi abang boleh ambil semua kembaliannya kok” ucapku memberanikan diri. “hah? Maksudnya” tanyanya tak kalah terkejut. “iya, abang boleh ambil kembaliannya semua, tapi ada satu syaratnya” balasku. “apa syaratnya?” tanyanya sambil mengangkat kaos ketat ijo gelapnya sebatas dada memperlihatkan otot perut dan pinggangnya yang sungguh sexy karena mengkilat kena matahari dan basah karena keringat. Hari itu memang sungguh panas dan berdebu. Mmm… membuatku sungguh terangsang melihat perut dan pinggangnya yang sangat sexy itu. “syaratnya, abang buka semua baju biar saya bisa liat abang bugil” jawabku sambil memberanikan tanganku memegang perut dan pinggangnya yang basah itu. Sejenak dia tersenyum, “wah, maaf saya ga bisa kalo gitu, biar saya balik ke toko dulu yah buat ambil kembaliannya” “apa susahnya sih bang? Kan tinggal buka doang, sekarang aja udah dibuka setengah tuh” jawabku agak memaksanya. “ga bisa, soalnya saya pake jimat yang ngelarang gituan” “ohh... emang mo gituan kaya gimana?” jawabku. “kan ga sampe gitu gituan, Cuma liat liatan aja kok, sama aja kaya abang lagi mandi ato tuker baju kan?” “ yah tetep ga bisa” jawabnya gigih. “ya udah kalo ga bisa” pasrah jawabku. Akhirnya ia mengambil uang dua puluh ribuan ku dan kembali ke tokonya untuk mengambil kembalian. Lalu lima menit kemudian, ia kembali lagi dan menyerahkan kembaliannya kepadaku dari balik pagar diatas sepedanya. Huh, hari itu aku terpaksa menuntaskan nafsuku dengan coli sendiri deh. Gagal semua!

Sejak saat itu aku malu sekali jika bertemu dengannya. Maka saya selalu menghindar darinya sebisa mungkin. Apa kata dia? Dia tau kalo aku gay. Gimana kalo dia nyebarin peristiwa itu ke teman temannya? Gimana kalo sampe tetanggaku tau? Pikiran jelek itu terus menyerangku. Sejak saat itu aku selalu beli air dari tempat lain dan tidak pernah beli di tempat dimana ia bekerja lagi.

Tapi takdir menentukan lain, suatu siang aku pulang dari kampus naik motor kehujanan. Saat itu jam 2an namun cuaca sangat mendung dan hujan lebat sekali. Sampai di rumah aku langsung menggigil karena air hujan itu membasahi tubuhku hingga ke lapisan celana dalamku. Aku langsung melepas kaosku dan celana dalamku hingga bugil. Dingin sekali. Lalu, saat aku hendak menaruh celana jeansku yang basah di tali jemuran depan kompresor AC depan teras rumahku, sekilas aku melihat abang itu dengan sepedanya. Kali ini ia pake singlet putih doang!!!!!!!!!!!!! Oh my God, he’s so sexy!!!! Singlet putihnya kontras sekali dengan kulit coklatnya. Badannya yang hot itu basah oleh hujan sehingga singlet putihnya itu menjiplak seluruh tubuhnya dengan jelas sekali. Oh my God!!!! Aku jadi horny banget. Lalu, aku ambil telpon dan menelpon toko tempatnya bekerja untuk memesan air. Galonku masih ada satu yang terisi sebenarnya, jadi hari itu aku hanya pesan satu galon untuk diambilnya. Tak lama, “AIR!!!!!” teriakan itu mengagetkanku. Itu dia! Aku bergegas menyambar celana jeansku untuk menutupi kebugilanku lalu membukakan pintu dan memberikan galon kosong kepadanya. Senyuman kecil menghiasi bibir tipisnya. Ooooohhhhhhhh….. gila!!! Sexy banget!!!!!!!! Lalu dia cepat cepat mengambil galonku dan kembali ke tokonya. Aku harus bisa megang badannya!! Itu yang jadi tujuanku saat itu. Tapi caranya gimana yah? Aku putar otak. Hmm.. belaga baik nawarin minuman hangat trus masukin obat perangsang? Ato belaga nawarin dia istirahat dulu sambil nunggu ujan berenti trus setelin film bokep? Ato nawarin dia duit lagi buat langsung ML denganku? “AIR!!!!!!!!!” ahhh itu dia!!

Segera kubukakan pintu pagar rumahku dan mempersilakannya masuk. Jantungku berdegup keras sekali. Sekujur tubuhku jadi panas mendidih, tapi tangan dan kakiku dingin sekali. Aku sengaja hanya memakai jeans basahku tanpa CD, tanpa baju menutupi badan atletis ku yang putih mulus. Pikirku mesum saat itu, siapa tau aja dia bakal terangsang ngeliat tubuhku yang putih mulus ini. Dia menaruh galonku di teras lalu memberikan bon kepadaku. Aku memberikan uang plus tips ala kadar kepadanya. “makasih” jawabnya singkat. Lalu segera kembali ke sepedanya yang terguyur hujan di pinggir jalan depan pagar rumahku. Aku begitu mau memilikinya namun mengingat kejadian terakhir itu aku jadi mengurungkan niatku lagi. Ya sudahlah, tar gue ngocok sendiri aja abis liat badan bagus itu dari deket. Gumamku dalam hati. Pas di bibir pagar, saat aku telah memegang pintu untuk menguncinya kembali, tiba tiba ia berhenti melangkah dan diam sejenak. “baru pulang yah? Tanyanya ramah. “iya” jawabku memecah grogi ku. “nih kebasahan makanya” jawabku lagi sambil memperlihatkan tubuh putih mulus cina ku yang agak basah dan panas dingin yang Cuma ditutupi oleh celana jeans basah pula. “ soal waktu itu, masih mau? “ tanyanya.

PYARRRRRRRRRR!!!!!!!!! Seperti disambar petir rasanya. “tapi katanya abang ga bisa karena pake jimat?” tanyaku polos. “oh, jimat itu udah dilepas sekarang” balasnya. YESSSSSSSSS!!!!!!!! Dalam hati ku meloncat kegirangan. Lampu hijau nih, pikirku. “boleh sih bang” “brapa duit? Saya lagi ga ada duit” balasku. “lima puluh sampe ngecrot” jawabnya. “dua lima deh sekali ngecrot, ga lama kok bang” pintaku. “ tiga puluh deh setengah jam” jawabnya lagi. “ok, deal. Masukin sepedanya dulu ya bang” tutupku. Lalu aku bukakan pintu pagar yang lebar dan membantunya memasukkan sepedanya ke terasku yang terlindungi hujan dan panas karena ada pergola. Aku kunci pintu pagar dan segera masuk menyusulnya ke ruang tamu. Segera ku tutup pintu ruang tamu itu dan kukunci dari dalam juga.

Abang itu berdiri tepat di tengah ruang tamu sambil menjulurkan tangannya “Firman” katanya singkat. “Felix” jawabku sambil menyambut tangannya. Lalu ia duduk di sofa sambil langsung terlentang santai. Pasrah untuk aku apakan saja. Melihat itu, aku langsung beraksi, menciumi wajahnya yang kuidamkan itu sampai wajahnya basah oleh ludah dan sedotanku. Lalu aku berpindah ke tubuh padat nya yang berisi yang telah menghiasi mimpi mesumku sejak pertama kali ketemu. Aku buka kaos ketatnya dan badannya yang padat berisi sexy itu tergeletak di depanku untuk sebebasnya aku apakan saja. Putting coklatnya yang menggairahkan itu selalu tegak berdiri menantang untuk disedot. Ahh.. putting itu jadi milikku juga akhirnya. Aku sedot, aku jilati dada bidangnya yang coklat, penuh otot dan keras itu. Aku jilati ketiaknya yang ditumbuhi bulu2 ketiak yang tidak terlalu banyak namun tersusun rapi. Aku peluk, aku putar badannya, aku ciumi hingga puas, aku gigit otot bisep dan trisepnya yang besar proporsional dan keras itu, aku ciumi lengannya yang ditumbuhi bulu halus dan berotot itu, aku gigit punggungnya yang terpahat sempurna, aku aaaaaaaaaarrrrrghhhhhhhhhhhhhh…. Hot banget sih kamu!

Puas bermain di bagian atas tubuhnya, aku pindah ke perutnya yang menggodaku tadi, aku jilati perut rata nya yang keras, aku putar lidah ku di sekitar bulu halus antara pusar dan jembutnya. Aku pelorotkan celana jeans nya. Sekarang yang tersisa hanya segundukan daging lemas di tutup oleh celana dalam bercorak loreng army. Aku ciumi dari luar, aku basahi celana loreng itu. Ternyata dia bukan gay yah? Kok masih lemas kontolnya? Pikirku dalam hati. Tak sabar segera ku lepaskan daging terbungkus itu dari sarangnya. Hmmm… aku berhenti sebentar untuk memperhatikan kontol pertama dalam hidupku. Tidak terlalu besar, sekitar 10cm panjang dan 5cm diameter. Disunat ketat dengan garis sunat memisahkan bagian bawah berwarna coklat dan atas berwarna coklat krem muda hampir putih. Kontol coklat berujung putih itu aku sedot, aku jilati hingga makin lama makin membesar hingga sekitar 17cm dan 5cm diameternya. Hmmm… sedikit demi sedikit mulai keluar precum cairan semen membasahi ujung kontol itu. Asin legit rasanya! Aku sedot terus tuh kontol coklat, aku jilati, aku sedot kencang kencang sampai kempot pipiku. Ahhh… begini rasanya menjilati kontol yah? Nikmat banget, bikin ketagihan.

Pelan pelan Firman mulai mendesis keenakan dan melebarkan bukaan selangkangannya, mendorong kepalaku masuk lebih dalam lagi ke sela sela selangkangannya. “Aaahhhh uhhhhh teruss teruusss enakkk” racaunya. Maju mundur kepalaku menyedot kontolnya. Kulihat sepintas wajahnya merem melek keenakan sambil menggigit gigit kecil bibirnya. Aku isap kontolnya sambil jari jari kiriku memainkan putingnya dan jari kananku memainkan lobang boolnya. Hmmm… pantatnya juga keras terbentuk sempurna. Menantang untuk dientot juga. Kontolnya sudah cenat cenut untuk mengeluarkan isinya. Segera kulepas jeansku dan mengocok kontolku sendiri sambil berjongkok di depan kontol Firman. “ahhhhh ahhhhh ahhhh…. Gue keluar nih… ahhh ahhhhhhhhhhhhhhhhh”. Firman tak kuasa menahan nafsunya yang meletupkan pejuhnya ke mukaku. Terus kuisep dan kusedot kontol Firman hingga pejuhnya banyak muncrat ke mukaku. CROOOTTTTTTT CROOOOOOOOOTTTTT CROOOOOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTT. Banyak sekali pejuhnya, kujilati semua. Hmmm…. Pejuh yang masih segar, baru keluar dari pabriknya. Hangat, gurih.

Firman tergeletak lemas lunglai sambil tetap di posisi terlentang diatas sofa. Sedang aku beranjak menduduki badannya yang padat berotot itu. Aku kocok kontol panjang kurusku sampai cepat dan kugesekkan kontolku dengan kontolnya. Kadang kontolnya ku selipkan di antara lobang pantatku dan kugesek gesekkan dengan kulit silitku. Lalu kontolku kupukul pukul ke dada bidang berototnya yang padat berisi itu. Ooohhhh, Firman, sungguh sexy. Keringat mulai membasahi kami. Kontolku terus kukocok di atas dadanya yang sekarang telah basah oleh keringat. Tubuhku yang juga basah keringat menduduki paha Firman yang juga basah keringatnya sendiri. HOT sekali. Akhirnya aku gak tahan lagi oleh rangsangan kontol Firman di lobang pantatku. “Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………….. Bang, aku keluar!!!!!! Aaaaaaaahhhhhhhh” badanku terguncang hebat dan mengecrotkan maniku di dada Firman yang basah oleh keringat tercampur pejuhku. “ahhh ahhh ahhh…” nafasku habis, tersengal sengal. Tangan Firman yang berotot itu memeluk ku dari depan, dada kami bertemu sekarang basah semua. Lengket oleh keringat dan pejuh bercampur baru. Bau badan kami bersatu. Perut kami saling bergesekan. Kontol kami saling menumpuk. Tubuhku terkulai lemas terduduk diatas paha Firman yang terlentang diatas sofa ruang tamuku.

Hujan telah berhenti, kami telah selesai mencuci bersih semua hasil perbuatan mesum kami. Firman kuselipkan uang tiga puluh ribu dan bergegas kembali kerja. Kata terakhirnya hari itu “ jangan kasi tau siapa siapa yah?! “ sambil mengedipkan mata kirinya dan memacu sepeda engkolnya.

Ketika aku main gila dengan seorang room boy

Aku baru saja olah raga pagi. Seperti biasa aku olahraga pagi hanya mengenakan kancut minim yang berfungsi sebagai jockstrap [supporter] yaitu pencegah kondor [burut, hernia].

Banyak kancut dan jockstrap yang disukai cowok homosex.Disainnya bagus, minim, maximum exposure dan berlabel [misalnya merk Calvin Klein].Sayang-nya di Indonesia tidak dipasarkan. Sehingga aku terpaksa pesan dari luar negeri untuk memuaskan nafsu homosex-ku mengenakan kancut-kancut minim -nyaris telanjang bulat! Jika mengenakan kancut minim aku merasa seperti tidak pakai apa-apa : telanjang!

Dengan kancut yang minim dan disain rendah itu, mau tak mau sebagian dari jembutku yang hitam dan tumbuh luas itu tampak sebagian dan seakan menyambung dengan pertumbuhan bulu-bulu halus yang ada di perutku!
Saat itu hari masih pukul 06:30. Karena sejak subuh gerimis, aku tidak jogging di luar, tapi hanya lari di tempat sekitar 30 menit dan aku juga baru saja push up dan sit up masing-masing 500 kali serta melatih jurus-jurus karate!Kalau mau aku juga bisa latihan beban di fitness center tapi tentu saja aku tidak bisa berpakaian minim nyaris telanjang bulat seperti di kamar hotel!

Dengan gerakan intens seperti itu, tubuhku jadi bercucuran keringat.Sekali-sekali aku melirik ke cermin.Dengan tubuh yang basah dan berkilat oleh keringat itu lekukan otot-otot di tubuhku jadi tampak makin nyata. Aku bangga dengan tubuhku yang ketat dan atletis itu!

Meskipun tubuhku bercucuran keringat Aku tidak mencium bau keringat atau bau ketiak, karena aku rajin menjaga kebersihan diriku dengan memakai medicated powder anti-bau buatan luar negeri! Aku memang tidak tahan bau yang tak sedap. Oleh karean itu walaupun aku cowok homosex, tapi aku tak suka pada cowok yang bau ketek meskipun dia ganteng!

Sambil memperhatikan tubuhku sendiri bagaikan seorang “narcist” [orang yang terangsang secara seksual pada bayangan tubuhnya sendiri di dalam cermin],aku juga sekali-sekali mengangkat kedua lenganku keatas untuk melihat kedua belah ketiak-ku. Aku lebih menyukai ketiakku bersih dari bulu ketek. Oleh sebab itu aku rajin mencabuti bulu ketek dan juga merapikan pertumbuhan jembut,agar kalau aku telanjang bulat tetap enak dilihat.

Sebagai seorang perwira militer yang bertugas di suatu pasukan elite[khusus] sebetulnya aku sudah memiliki segalanya : wajah yang tampan, tubuh yang atletis ketat berotot,kontol yang besar dan disunat ketat [high and tight],otak yang cerdas, gerakan yang terampil, kualifikasi penerjun dan komando dan banyak lagi lainnya. Kekuranganku hanya satu [kalau itu boleh dianggap kekurangan atau “kelemahan”], yaitu bahwa aku terlahir sebagai homosex tulen 100% dengan score-5 yang artinya tidak terpikat sedikit pun secara sexual pada lawan jenis!

Saat kejadian itu aku baru dua tahun bertugas sebagai perwira aktif. Sebagai perwira muda remaja tentu saja libidoku sedang dalam kondisi puncak dan sedang hot-hot-nya. Tak heran jika aku memerlukan penyaluran dan pelampiasan nafsu sex-ku. Sebagai homosex, tentu saja aku harus mencari partner sejenis dan di hotel bintang-5 banyak cowok ganteng!Kalau di Jakarta aku sering berburu cowok di hotel “M”.Di sana banyak satpam dan security officer yang kekar, ganteng dan berkulit terang, sehingga terkesan bersih!

Waktu itu aku menginap di sebuah hotel bintang-5 di Bali.Aku minta izin dari Komandan-ku untuk ke Bali dengan alasan mau menengok keluarga. Memang betul aku punya keluarga di Bali. Tapi untuk apa aku menengok mereka? Aku ke Bali untuk relax dan menenangkan pikiran! Aku tidak menyalahi aturan dan tidak melanggar disiplin militer,karena aku dapat izin dari Komandan dan kebetulan waktu itu ada libur panjang resmi [cuti bersama].

Meskipun sebagai perwira gajiku kecil [walaupun sudah ditambah ULP=Uang Lauk Pauk],tetapi karena aku masih mendapat uang saku dari orang tuaku yang lumayan kaya [ayah dan ibuku punya usaha], aku mampu untuk jalan-jalan ke Bali dan menginap di hotel bintang-5 [five star hotel].

Aku anak tunggal, sebetulnya orang-tuaku tidak setuju aku jadi tentara. Tetapi karena tekadku sudah bulat, beliau berdua akhirnya mau juga mengizinkan aku masuk akademi militer.

JEFFRY SANG ROOM BOY

Ketika aku sedang melakukan pendinginan di kamar hotel itu tiba-tiba bel di pintu berbunyi dan :

“Room service”,

terdengar suara bell boy di depan pintu. Semalam sebelumnya aku memang pesan agar makan pagi diantar ke kamar. Ini pasti room boy atau bell boy yang mau mengantar sarapan.

Aku mengambil salah satu dari tiga botol minyak wangiku yang ada di meja dan aku menyemprotkan sebanyak-banyaknya ke tubuhku. Sehingga seakan-akan aku baru mandi minyak wangi.Mau tidak mau kamar itu jadi semerbak bau parfum begitu juga tubuhku jadi harum sekali.Tanpa mencoba menutupi tubuhku yang hanya mengenakan kancut amat minim dengan pola “maximum exposure” [memperlihatkan bagian tubuh sebanyak-banyaknya] dan aku dalam keadaan bercucuran keringat - pintu aku buka!

Melihat aku hanya berkancut, nyaris telanjang, room boy yang berwajah ganteng itu tanpa ragu masuk ke kamar. Mungkin juga dia sudah terbiasa menghadapi tamu hotel yang nyaris telanjang bulat. Terutama turis-turis bule yang kalau berada di kamar mereka sering hanya berkancut saja atau bahkan benar-benar telanjang bulat :

“Permisi, Pak.” katanya,dia membawa nampan yang berisi makan pagi.

“Ditaruh di atas meja saja”, kataku.

“Baik,Pak” jawabnya.

Seperti umumnya para room boy dan satpam dihotel bintang-5 itu, room boy ini juga ganteng! Tubuh-nya tinggi, ramping tetapi dia berdada bidang dan bentuk tubuhnya atletis. Tampak dia berusaha untuk bersikap tidak memperhatikan tubuhku yang nyaris telanjang bulat itu.

Aku sengaja memilih hotel bintang-5 itu untuk tempat menginap karena di situ banyak room boy dan security officer [satpam] yang ganteng dan bertubuh kekar!

Aku lirik papan namanya : “Jeffry”.Namanya mirip Bang Jeffry seniorku diakademi militer yang jadi favoritku. Karena waktu itu Bang Jeffry adalah taruna senior yang paling tampan dan cerdas,juga terkenal sadis kepada taruna yunior. Aku paling suka cowok yang tampan, atletis, sadis dan juga suka menyiksa!Aku terangsang melihat kegantengan Jeffry dan juga tubuhnya yang atletis.

Aku tersenyum kepada Jeffry, dia tampak salah tingkah - tapi dia membalas dengan senyuman.Aku minta receipt[bill] untuk aku tanda tangani. Dia menyerahkan dengan sopan di atas nampan kecil tempat bill, beserta ball pointnya. Sebetulnya breakfast included dalam tarif hotel itu, tapi aku memesan makanan lain, karena itu aku harus membayar dan juga memberi tip kepada room boy!

Sambil menanda-tangani bill aku berpikir cepat. Apakah sebaiknya Jeffry aku cabuli atau tidak. Aku teringat satu peristiwa saat seorang menteri Indonesia[Joop Ave]dilaporkan mengganggu seorang room boy di New Zealand dan menjadi berita besar di media masa. Kalau Jeffry aku cabuli apakah nanti aku jadi berita besar? Aku perwira pasukan khusus yang mencabuli seorang room boy?

Tetapi setan terlanjur sudah mempengaruhi aku agar memanfaatkan “peluang emas” itu! Maka aku pun mulai bertindak.

Nampan kecil berisi bill aku letakkan di atas meja di dekat situ dan aku tarik tangan Jeffry - lalu dengan tubuhku yang penuh peluh dan nyaris telanjang bulat,tetapi harum mewangi bau parfum itu, aku peluk Jeffry dan aku pegang belakang kepalanya agar aku bisa melumat bibirnya yang merah merona, tapi ranum dan amat kelaki-lakian itu.Aku dan Jeffry hampir sama tinggi dan ukuran tubuh kami sepadan. Karena itu aku bisa leluasa menciuminya. Aku lepaskan kenyotan bibirku di atas bibirnya dan aku ciumi lehernya yang putih dan kekar. Agh! Nikmat!! Jeffry menyerah saja. Agaknya dia juga menikmati permainan romantis yang sejenis itu! Meskipun kemudian dia berkata :

“Pak Jangan….Nanti saya dipecat”, tapi aku tak perduli.Mulutnya yang sedang menyebutkan kata-kata dengan lirih itu aku sumpal lagi dengan lumatan bibirku!Agh!Nikmat rasanya melumat bibir lagi-laki yang tampan,jantan dan rupawan seperti Jeffry! “Kapan lagi,” pikirku!

Meskipun sempat mengatakan “jangan” tapi Jeffry tidak melawan, dia seperti pasrah saja. Karena itu aku makin menggila dan bernafsu! Aku “bawa” dia berbaring ketempat tidur single-bed itu.

Lalu aku lepaskan pakaiannya satu demi satu : rompi hitam dan baju putih seragam, lalu celana luar seragam warna hitam, sampai akhirnya dia hanya mengenakan kancut saja!Jeffry tampak amat jantan dengan dia hanya mengenakan kancut warna hitam. Kontras dengan warna kulitnya yang putih!

Pelahan aku pelorotkan kancutnya ke bawah sampai terlepas di arah kakinya melewati tungkainya yang berbulu halus : Indah!, dan terasa amat kelaki-lakian!

Setelah kancutnya dilepas maka tampaklah kontol, biji peler dan jembutya! Jeffry sudah telanjang bulat!Kontol Jeffry tampak besar,mulai menegang dengan latar belakang hamparan jembutnya yang lebat, hitam dan tumbuh luas! Jeffry cowok hebat dan lelaki sejati!Tampak amat sangat jantan!

Pasti Jeffry bukan orang Bali, karena kontolnya disunat ketat [high and tight]! Jantan dan indah seperti model gay di situs-situs cabul internet!

Jeffry punya tubuh yang bagus dengan lekukan otot yang indah, kulitya yang putih dan wajahnya yang belia serta tampan itu sangat rupawan dan merangsang dalam ketelanjanganya. Apalagi aku melihat bulu keteknya yang hitam, kontras dengan otot lengannya yang putih dan kekar itu, bagiku terasa amat merangsang!

Kontolku makin ngaceng dan terasa agak sakit karena kancutku sangat minim dan ketat. Tetapi kemudian kontolku yang menggembung itu terasa bertambah nikmat!Kancutku segera aku tanggalkan, sehingga kontolku makin terasa nikmat dan juga kencang, setelah bebas dari kungkungan kancut minim itu,kontolku bisa dengan leluasa mengacung ke atas bagaikan sebuah sangkur yang terhunus! Ta’i!

Jeffry terbaring terlentang, kedua tangannya di samping badannya,kontolnya yang mengacung itu seperti “terjatuh” di arah jembutnya.Lalu kontol Jeffry aku ambil dan aku main-mainkan! Aku elus elus bagian bawah kepala kontolnya bekas tempat frenulum yang tampak sudah dipotong waktu Jeffry disunat dulu! Kontol Jeffry aku gosok-gosok aku rangsang,lobang kencingnya yang basah oleh mazie [pre-cum]itu aku raba-raba dengan telapak tangan-ku. Jeffry menggelinjang, mungkin merasa nikmat dan perih sekaligus bercampur-baur karena lobang kencingnya tentu sensitif! Telapak tanganku jadi terasa licin dan lengket oleh mazie Jeffry!

Tanganku pun tak mau sia-sia, aku jelajahkan ke jembut,lalu kedua puting susunya aku main-main-kan, aku pelintir dan aku tekan-tekan. Nikmat sekali! Lobang pantatnya juga aku sodok-sodok dengan jari telunjukku.Tapi poros ususnya kosong tidak berisi ta’i! Lalu jemariku juga mengobok-ngobok kedua belah ketiaknya yang berambut dan terasa basah oleh keringat!

Jeffry menggeliat, dia tersenyum.Aku makin gemas dan kontol Jeffry Si Room Boy itu lalu aku kocok-kocok. Jeffry seperti menggumam: Hhhh Hhhh Hhhh, MMMPH MMMPH MMMPH! Mungkin marasa amat nikmat!

Tiba-tiba : CROOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOT!CROO OOOOOT! CROOOOOOOOT!CROOOOOOOT!CROOOOO OOT!CROOOOOOOT!, pejuh Jeffry muncrat. Banyak sekali seakan tak akan pernah berhenti. Pejuhnya tercecer di perut dan jembutnya…..

JEFFRY AKU ENTOT

Melihat Jefry memancarkan pejuh, aku jadi merasa berhak juga mendapat kenikmatan. Karena itu aku berdiri dan dalam keadaan Jefrry masih berbaring terlentang dan nanar sehabis mengeluarkan pejuh, aku angkat kedua tungkainya dan aku lebarkan sehingga aku menampak lobang pantatnya. Lalu aku sodokkan kontolku yang sudah kencang,tegang,dan merah ungu berkilat-kilat kepalanya itu kedalam lobang pantat [bool] Jeffry !

Tanpa ampun aku sodokkan kontolku ke lobang pantat Jefrry. Jeffry seperti kaget mengejang, aku jadi makin tambah bernafsu dan aku hajarkan kontolku semakin jauh ke dalam lobang pantatnya, sehingga Jeffry tampak menyeringai kesakitan dan merintih :Aagh! Aagh! Terkaget-kaget setiap kali kontolku aku sodokkan ke lobang pantatnya yang sempit itu!Tapi aku tak peduli!Aku maju mundur-kan kontolku sambil terus merojok boolnya sampai akhirnya aku merasa sudah akan mencapai puncak syahwat!

Kontol Jeffry yang belum sepenuhnya layu itu tampak mengeras lagi dan kepala kontolnya mulai berkilat, sedangkan lobang kencingnya seakan menganga seperti mulut ikan. Mungkin juga dia terangsang lagi dan merasa nikmat karena kontol-ku merojok kelenjar prostatnya! Dengan tanganku, kontol Jeffry aku elus-elus dan aku kocok-kocok lagi. Jeffry menggeliat, kedua puting susunya tampak tegang melenting. Hal ini menunjukkan bahwa nafsu Jeffry sudah bangkit lagi! Jeffry melenguh lagi seperti kerbau : MMMMPH MMMMPH MMMMMPH!

“Siapa tahu pejuh Jeffry masih bisa muncrat lagi”,demikian pikirku!Aku terus mengocok kontol Jeffry dengan intens dan Jeffry menggeliat serta menggelinjang, pasti dia merasa teramat nikmat!

Tetapi aku tidak bisa menahan desakan pejuh di ujung lobang kencingku lagi, dan akhirnya : CROOOOOOT! CROOOOOT!CROOOOT!.Pejuh aku keluarkan di belahan pantat Jeffry…….!

Sambil memuncratkan pejuhku, aku tidak henti-hentinya mengocok kontol Jeffry dan ….beberapa detik setelah pejuhku muncrat, pejuh Jeffry juga muncrat untuk kedua kalinya : CROOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Pejuh Jeffry berceceran di dada, perut dan juga jembutnya. Indah sekali! JANTAN!!!

Selesai melepaskan pejuh,aku berbaring disamping Jeffry sambil telanjang bulat.Aku pegang tangan-nya dan aku remas jemarinya. Aku mau menunjukkan bahwa aku sayang Jeffry. Lalu aku bangkit dan berjalan mengambil uang US $ 100,- dari dompetku. Aku selipkan di jemari Jeffry yang juga kekar dan hangat itu.Lalu aku bisikkan ke telinganya :

“Aku sayang Jeffry”

Aku masuk kamar mandi untuk mandi junub dan membersihkan badan.Waktu aku keluar kamar mandi, Jeffry sudah berlalu! Jeffry sempat merapikan tempat tidur yang berantakan akibat jadi tempat main cabul tadi!

Rupanya Jeffry membersihkan pejuhnya yang tadi berceceran di badannya dengan tissue. Di tempat sampah yang sebelumnya kosong,aku lihat tumpukan kertas tissue yang tampak basah dan penuh dengan lelehan pejuh!

ANTICLIMAX

Aku makan pagi sendirian dengan lahap,karena aku lapar, barusan olahraga yang intens dan main sex dengan cara mencabuli Jeffry! Aku mulai sadar lagi bahwa adalah aku seorang perwira pasukan elite!

Tiba-tiba aku teringat peristiwa New Zealand! Bagaimana kalau Jefrry mengadukan perbuatanku? Mukaku mau ditaruh dimana? Karena itu aku cepat-cepat makan dan berkemas! Setelah itu aku cepat-cepat check out, membayar kamar, lalu aku kabur dari hotel bintang-5 itu, mencari hotel bintang-5 lain!

Awal pertama,terakhir dan sekarang

Setelah lulus dari pesantren sewaktu smp, aku melanjutkan untuk nerusin sma swasta di rumah di semarang. Selama sma aku mulai suka nyari teman lewat chat, ataupun acak nomer. Pertama aku nyari temen cewek, lama2 aku bosan, aku gak tahu kenapa, tapi rasa itu timbul dengan sendirinya. Aku kenal dengan seorang dokter lewat radio, dia ngisi acara di salah satu acara di radio semarang. Setelah ketemuan, kita cuma ngobrol2. Waktu itu aku belum pernah kepikiran untuk ML sama dia. Tapi kalau di lihat dari cara bicara dia, aku yakin banget kalau dia suka sama aku, tapi aku pura2 aja gak tahu maksud dia. Sampai sekarang pun aku tak pernah lagi hubungi dia, bahkan, aku sama sekali gak pengen ML ma dia. Sampai akhrnya aku kenal sama bayu waktu lg renang sm tmen2 ku, kita ngobrol2 bareng, sampe akhrnya pas pulang aku minta nomer hp nya. Tmen2 ku gak tahu. Kemudian kita sms an,tlpon2an,trus aku tanyain dia gay atau gak, ehhh.. Ternyata pertanyaanku di jawab dgn dia "iya" ,aku seneng bgt, karna dia orang nya cakep, putih dan badan nya juga bagus. Stlh sekian lama akhrnya ku ajak dia maen ke tempat ku, malam sekitar jam 10an, tapi anehnya, pas aku di deket dia, aku ngerasa biasa2 aja, aku gak ngapa2in punya dia, tp dialah yg ngocok penis ku, cm itu aja. Stlh punyaku keluar, aku sedikit merasa puas. Setelah kejadian itu kita gak pernah lg berhubungan. Entah mungkin dia merasa kecewa ma aku gara2 aku cuekin penis dia. Stlh aku kenal dgn bayu,aku kenal sm mario, kita kenal pas waktu di kolam renang juga, stlh kita ngobrol2 siang itu di kolam renang,aku di ajak cek in ma dia di penginapan di sekitar semarang selatan aja. Aku ML sm dia merasa puas, karena dia nyuruh aq ngentot pantatnya. Sejak perkenalan itu, kita kalo ML di rumah, aku yg ngajak dia, sampai 3x dia kerumah ku. Setelah sekian lama akhirnya aku bosen sm dia, ya aku blg aja kalau aku skrg sudah ada yg punya,walaupun saat itu blm ada cowok buatku. Dan msh banyak lagi cerita2 dgn orang2 chatting.

Proyek Biologi Menggairahkan

Entah dalam rangka apa, sekolahku mewajibkan kami untuk membuat karya ilmiah. Kabarnya, semua karya ilmiah itu akan dikompetisikan di tingkat SMU nasional seIndonesia. Terus terang, saya amat tak menyukai tugas konyol itu sebab membuat penelitian dan laporan sangat memakan waktu, sedangkan setiap hari saja saya sudah terlalu sibuk dengan setumpuk PR and ulangan sialan.

Tapi kabar baiknya, tugas karya ilmiah itu dapat dikerjakan berdua. Belum sempat saya memikirkan siapa yang dapat menolongku, tiba-tiba Eddy Jusuf menghampiriku. Eddy dan saya berteman baik sekali, dan kami pun bersaing secara sehat dalam nilai-nilai pelajaran. Hal terakhir yang saya inginkan adalah bersaing dengannya dalam karya ilmiah. Tapi kebetulan sekali, dia yang meminta terlebih dahulu agar saya mau bergabbung dengannya. Tentu saja kuiyakan. Tak ada yang istimewa dengan Eddy. Tubuhnya proposional, tidak gemuk dan tidak kurus. Sikapnya yang selalu tampil rapi dan agak-agak centil membuatku berpikir tentang seksualitasnya. 'Jangan-jangan si Eddy homo juga, kayak gue,' pikirku.

Singkat kata, kami berada di rumahnya. Ternyata Eddy itu anak orang kaya. Memang rumahnya tak sebesar istana presiden, tapi cukup megah untuk ukuranku. Dia langsung mengajakku masuk ke dalam kamarnya. Kebetulan sekali, rumahnya kosong untuk beberapa hari berhubung orangtuanya harus mengurus bisnis di Australia. Kami telah memutuskan untuk membuat karya ilmiah biologi sebab mata pelajaran itulah yang paling memerlukan penelitian. Tapi apa yang akan kami teliti?

"Aku tahu," jawabku. "Bagaimana kalau tentang reproduksi? Pas banget 'kan ama pelajaran kita minggu ini?"

"Boleh juga. Tapi bagian apa dari reproduksi yang akan kita teliti?" tanya Eddy, sibuk membongkar buku teks biologi P&K yang tebal dan besar itu.

"Bagaimana kalau perkembangan sperma? Gampang 'kan? Apalagi kita berdua cowok. Jadi kita punya segalon persediaan sperma untuk kita teliti," kataku, cuek.

"Sperma? Kita? Endy, loe yakin kita bakal meneliti sperma kita sendiri?"

"Jadi maumu apa? Meneliti vagina? Dari mana kita dapat cewek yang mau vaginanya kita teliti? Jangan menyusahkan diri sendiri, donk. Pilih jalan yang praktis. Jadi, kita sebaiknya meneliti sperma saja." Eddy masih terlihat enggan. "Ayolah, gak susah malu. Kita 'kan sama-sama cowok. Apa sih yang mesti dimaluin?" Dia masih saja diam. "OK, deh. Gimana kalo gue duluan?"

Akhirnya Eddy bereaksi. "Loe duluan?" Alis matanya agak sedikit terangkat.

"Iya, habis loe keliatan ogah gitu. Daripada proyek kita keteter, bendingan gue yang berinisiatif duluan," jawabku. Kali ini, Eddy mulai terlihat tenang. Mungkin karena bukan dia yang harus diteliti. Saya sendiri sama sekali tidak malu. Menurutku, proyek ini adalah kesempatan emasku untuk menembak Eddy. Kuakui, saya sudah jatuh cinta padanya. Tapi saya harus tahu apakah dia itu gay juga atau tidak. Paling tidak, saya harus mencoba menggodanya dulu. "Punya mikroskop gak?"

Singkat kata, kami berdua kini duduk di meja belajar Eddy, dengan sebuah mikroskop, lengkap dengan kaca preparat-nya. Sekarang tinggal mengeluarkan spermaku saja. Dengan santai, saya melepaskan kancing seragamku satu-persatu. Melihatku sibuk menelanjangi bagian atas tubuhku, Eddy hanya menatapku dengan pandangan aneh. "Apa yang sedang loe kerjain, En?"

"Dengerin. Gue gak bisa terangsang kalo gue gak bugil. Soalnya gue selalu bugil pas coli," jawabku, melemparkan kemejaku ke atas ranjangnya. Kebetulan letak ranjangnya dekat sekali dengan letak meja belajarnya. Dari sudut mataku, saya melihat Eddy mengintip dada telanjangku.

"Ya, tapi gue kira loe bakal coli di kamar mandi," kata Eddy, mulai terlihat tidak nyaman.

"Kenapa mesti di kamar mandi? Gue gak malu kalo mesti bugil di depan loe. Lagian, akan lebih baik jika begitu gue 'keluar', sperma gue bisa langsung loe teliti pake mikroskop," kilahku. Dan kali ini Eddy tak dapat berkata apa-apa lagi. Sambil berdiri, saya mulai melucuti celana abu-abuku beserta celana dalamku. Kontolku yang dari tadi ngaceng langsung memperlihatkan dirinya dengan bangga. Kulihat Eddy berusaha untuk tak menatap kontolku. 'Dasar munafik,' pikirku. Tanpa malu, saya berdiri di hadapannya tanpa sehelai benang pun. Kontolku yang sudah mulai meneteskan precum segera kukocok. Untuk menambah intensitas, tak lupa saya mendesah-desah, "... aaahhh... uuuhh... hhhohhh... aaahhh..." Sengaja kupejamkan mataku, agar bisa lebih menghayati. Sementara itu Eddy terus berusaha mengintipku dari sudut matanya. Meskipun dia tak ingin mengakuinya, sebuah tonjolan besar mulai terbentuk di celananya. Eddy terangsang! Ketika kubuka mataku, Eddy masih saja munafik; berpura-pura tak ingin melihat padahal ingin melihat. Putingku mulai berdiri. Langsung saja kupelintir. "..AAARRGGHH..." Tak ayal lagi, tubuhku sedikit berguncang akibat nikmatnya memainkan putingku. Eranganku itu berhasil menarik perhatian Eddy. Kini, bersusah payah untuk berlagak cool, dia memandangiku. Terlihat jelas nafsu bergelora di dalam matanya yang indah itu. "Eddy, ikutan bugil juga, donk. Kita butuh paling sedikit 2 cowok untuk diteliti spermanya. Loe mesti ikut, ayo, " desakku, tetap mencoli kontolku.

Entah kenapa, Eddy mendadak menurut saja. Malu-malu, dia berusaha membelakangiku ketika akan melucuti seragamnya. Punggungnya yang telanjang nampak indah sekali, ingin sekali kupeluk. Tapi saya tetap menahan diri, menunggu saat yang tepat. Kubalikkan tubuhnya, dan Eddy buru-buru menutupi kontolnya. Tapi sungguh tak disangka, panjang kontolnya melebihi perkiraanku. Bahkan, karena terlalu panjang, tangannya tak sanggup menutupi kemaluannya itu. Kepala kontolnya tetap menyembul keluar, memberi salam padaku. Badannya memang tidak kekar, biasa-biasa saja. Tapi dadanya sudah berbentuk, paling tidak bisa kuremas-remas. Dengan gemas, kusingkirkan kedua tangannya.

"Loe gak usah malu-malu kucing gitu, Eddy. Gue aja gak malu nunjukkin kontol gue. Masa loe malu? Lagian kontol loe 'kan panjang sekali. Hebat! Aduh, gue yang jadi malu, nih," candaku. Dibujuk begitu, Eddy pun tak malu lagi. Sulit sekali untuk tak menyentuh kontolnya dan menghisapnya. "Ed, gimana kalo kita saling coli'in kontol? Pasti cepet keluar." Tanpa menunggu jawabannya, kontolnya langsung kegenggam erat-erat. Dan mulai mengocoknya naik-turun. Eddy mendesah keenakkan, menikmati sekali. Mulai menunjukkan warna aslinya sebagai homoseksual, Eddy pun meraih kontolku. Meski nampak masih sedikit malu-malu, Eddy mulai mengocok kontolku. "...sssshhhh.... Sssshhhh..." desisku, kocokannya enak sekali. Sesaat kemudian, kami berdua benar-benar telah dikuasai nafsu birahi homoseksual.

Saling berpelukkan, kami menciumi tubuh masing-masing. Kocokan kontol tak pernah kami hentikan, malah semakin dipercepat. Tiba-tiba saya merasakan kontolku ingin muncrat. Berpegangan pada bahunya, saya berbisik, "...hhhoh... Ed, gue mau... hoooohh..ngecret.... ooohh..." Dan keluarlah pejuhku. CCRROOTT!! CRROOTT!!! CCRROOTT "UUUGGHH!!!... UUUGGHH!!... OOOHH!!!... UUUGGHH...!!!" erangku, tubuhku kelojotan seperti tersetrum. Pejuhku terpompa mmebasahi badan Eddy dan juga tangannya. Belum sempat saya menarik napas, mendadak Eddy mulai menunjukkan gejala yang sama. Badannya mulai bergetar dan erangan-erangan nikmat mulai terdengar keras. Eddy Jusuf-ku akan ejakulasi!

"AAARRGGHH...!!!" teriaknya, dan langsung diikuti oleh CCRROOTT!!! CCCROOTT!!! CCRROOTT!!! Pejuhnya tersembur ke badanku. Rasanya panas seperti tersembur air panas, tapi terasa erotis sekali. "..OOHHH!!! UUUGGHH!!! AAAHH!!!... UUUGGHH!!!" erangnya saat orgasme mengguncang-guncang tubuhnya. Kontolnya tetap kukocok sampai tak ada lagi pejuh yang keluar. Napas kami memburu-buru, dan dada kami bergerak naik-turun. Untuk beberapa saat, kami berdiri mematung di sana, saling bertatapan.

Pelan-pelan kucium bibirnya yang ranum itu. Mulanya hanya kugesekkan saja, tapi kemudian saya memberanikan diri untuk memagut bibir bawahnya. Eddy sama sekali tidak protes! Bahkan dia membalasku. Kami berdua seperti ular kobra yang saling menyerang. Tak kusangka akhirnya cintaku akan terbalas. Sambil terus berciuman, tangan kami meraba-raba turun. Berhubung tubuh kami saling berdempetan, sperma kami telah bercampur dan menyatu. Dengan erotis, kami saling mengusap-ngusap tubuh, memakai sperma kami sebagai lotion. Aahhh... Meskipun ketika baru ditembakkan, sperma kami terasa panas. Tapi sesudahnya, terasa adem. "...ooohhh Eddy, I love you. Gue suka banget ama loe," ucapku di sela-sela ciuman kami.

"Gue juga, En. Gue suka loe," balasnya singkat. "Dan gue mau berhubungan badan dengan loe," sambungnya. Saya benar-benar terkejut mendengarnya. Bukannya saya tak mengharapkannya, tapi saya tak pernah menyangka bahwa Eddy yang alim bisa mengajukan tawaran seks. Tanpa menunggu jawabanku, tiba-tiba dia membalikkan tubuhku. Saya yang masih kebingungan, hanya menurut saja. Kedua tangannya yang berlumuran sperma sibuk meraba-raba punggungku. Terasa sekali kepala kontolnya bergelantungan di bawah biji pelerku. "En, gue mau nusuk loe. Loe mau 'kan?" Astaga, Eddy-ku sudah dewasa. Tentu saja saya mengiyakannya. Ini yang kutunggu-tunggu dari dulu. Apalagi melihat ukuran kontol Eddy yang terbilang fantastik itu. Panjangnya hampir mencapai 25cm!

Kontol yang berlumuran sperma itupun segera ditusuk-tusukkan ke dalam anusku. "AAARRGGHH..!!!" teriakku saat kepala kontolnya menembus masuk. Rasanya seperti ditusuk tombak! Begitu kontolnya amblas masuk, Eddy terus mendorongnya sampai mentok. "Aaahhhh..." desahku, merasa penuh sekali. Lalu Eddy menarik kontolnya keluar, semuanya. Kontan perutku terasa kosong lagi. Lalu, Eddy kembali menusukkan kontolnya, sampai mentok. "AARRGHH!!!!" erangku, masih saja terasa sakit. Selama beberapa menit, dia ngentotin pantatku dengan gaya tusuk-keluar seperti itu. Menurut pengakuannya, dia melihat adegan seks semacam itu di film bokep homoseks. Ternyata Eddy-ku tak sealim yang kuduga ;) Badanku terpaksa sedikit kucondongkan ke depan agar pantatku bisa lebih terekspos. Gaya ngentot seperti itu hanya memuaskan si tukang ngentot saja karena kepala kontolnya mendapat rangsangan penuh. Sementara orang yang dingentot, tidak mendapat kepuasan penuh lantaran kontolnya selalu ditarik keluar. "AARRGGH!!" erangku lagi saat kontolnya menghujam masuk untuk yang kesekian kalinya. "Ed... ooohh.. tolong ngentotin gue... uuugghh... tolong donk.... Uuugghh... gue butuh banget nih..."

Eddy memang anak yang baik. Dia akhirnya memutuskn untuk mengganti gaya ngentotnya. Tubuhku ditarik mendekat ke tubuhnya, kontolnya masih tertanam dalam pantatku. Kehangatan dadanya menyebar ke punggungku. Bahkan saya dapat merasakan detak jantungnya yang cepat. Kami pun berciuman sejenak lalu Eddy mulai memompa pinggulnya maju-mundur. Kontolnya ikut bergerak maju-mundur, memompa pantatku yang lapar akan kontol cowok. Rasa sakit mulai menyebar ke seluruh tubuhku, tapi saya berusaha menahannya. Lagipula, saya memang amat mengharapkan keberadaan kontol Eddy di dalam tubuhku. Secara ajaib, setelah beberapa menit, rasa sakit itu memudar, tertutupi dengan rasa nikmat. Tiap kali kontolnya bergesekkan dengan dinding anusku, badanku bergetar, dikuasai kenikmatan. Aaahhh... Eddy memang pengentot yang baik! Jika ada lomba ngentot, pasti Eddy-ku yang akan menang! Saya tahu kapan saja Eddy akan muncrat, apalagi kelihatannya dia mulai gelisah. Tak mau ketinggal ngecret, saya menggenggam kontolku sendiri dan mulai mengocoknya. Kukocok lagi, lagi, dan lagi. Kontolku berdenyut-denyut penuh gairah, terlihat seksi sekali. Precum terus mengalir keluar akibat birahi yang memenuhi pikiranku.

Dan klimaks itu pun terjadi! Eddy mulai mengerang-erang seperti orang kesakitan dan lalu... CCRCRROOTT!!! CCRROOTT!!! CCCRROOTT!!! CCRROOTTT!!! Spermanya tumpah ruah di dalam anusku. Rasa hangat menyebar ke seluruh tubuhku, nikmat sekali. "AARGGH!!!," erangnya, "...UUUGGHH!!! AAARRGGHH!!! OOOHH!!!! AAHHH!!!!" Eddy tak sedikit pun mengurangi tenaga ngentotnya. Bunyi 'kecipak-kecipok' terdengar jelas sekali. CCROOTT!!! CCROOT!!! Eddy masih tetap menyemburkan spermanya sampai pada titik penghabisan. "...aaahhhh" desahnya, penuh kenikmatan.

Kini giliranku. Tubuhku mulai kelojotan, pertanda orgasme akan datang. "...hhhoohh... Ed, gue bakal keluar... ooohh.... Hhhoossshh... aaaAAARRGGHH...!!!" Dan CCCRROTT!!! CCRROOTT!!! CCRROOTT!!! Spermaku menyembur ke depan dan jatuh melumuri lantai kamar Eddy yang bersh mengkilap. Tembakan demi tembakan sperma kukeluarkan. "...OOOHH!!!! AAAHHH!!! UUUGGHH!!! AAHHH!!!" Nikmat sekali! Kuremas-remas kontolku sampai tak ada lagi yang tersisa. Lemas, kusandarkan tubuhku pada Eddy-ku yang tersayang. Eddy membelai-belai dadaku dari belakang sambil menciumiku.

"Endy, sayang?" katanya lembut. "Kamu masih punya banyak persediaan sperma, 'kan?"

"Memangnya kenapa?" tanyaku penasaran.

"Sebab kita berdua masih akan terus ngentot. Saya hanya mau memastikan apakah kita berua masih akan mempunyai persediaan sperma yang cukup untuk kita teliti."

"Tenang saja. Spermaku banyak sekali. Dan semuanya untukmu, sayang," jawabku, mencium bibirnya. Dan Eddy pun menyambut. Bagaikan sepsang keksaih, kami saling berpelukkan dan berciuman. Oh indahnya cinta sejenis...

EPILOG: Meskipun waktu kami lebih banyak terkuras untuk ngentot, kami tetap menyelesaikan kami tepat waktu. Kami menamakannya "Perjalanan Hidup Sperma Seorang Homoseksual". Semua kami jelskan secara rinci, mulai dari terbentuknya sperma di dalam bola peler, sampai tersemburnya sperma masuk ke dalam anus pria homoseksual. Proyek kami menarik perhatian banyak orang, dan bahkan memenangkan hadiah pertama. Sebagai juara I, kami diundang untuk memperagakan penelitian kami. Kami pun ngentot di hadapan orang banyak! Penasaran? Mungkin akan kuceritakan nanti ;) Salam untuk semua pria homoseksual di Indonesia! Ingat, kocok terus kontol kalian!!! ;)

Aku dan Abang Becak

Di dekat tempat tinggalku, sering ada becak mangkal. Para abang becak di situ rata-rata penampilannya di bawah standard: tua, jelek, kurus. Tapi ada satu yang menarik mataku. Sepintas abang becak yang satu ini tidak cocok menjadi abang becak. Sungguh! Usainya pun nampaknya di antara 20 dan 30an. Rambutnya pendek, namun terlihat tak terurus. Brewok tipis menghias wajahnya yang terkesan tangguh. Bentuk tubuhnya memang tidak kekar berotot, namun lumayan seksi juga. Nasib memang kejam terhadapnya; padahal dia lebih cocok jadi cover boy. Sifat gatalku akan cowok kumat lagi. Dia harus kudapatkan! Mudah sekali untuk menarik perhatiannya sebab dia pun sering memperhatikanku diam-diam. Entah apa yang dipikirkannya. Mungkinkah dia juga homo? Kalau dia juga homo, pasti mudah untuk menggaetnya sebab dia takkan menolak saya yang berkulit putih dan mulus ini :) Apalagi usiaku masih muda, sekitar 20an.

Maka pada suatu hari, saya menjalankan rencana bejatku. Untuk pertama kalinya, saya menaiki becaknya dan minta agar diantarkan ke rumahku. Saya berpura-pura santai dan tidak terlihat mencurigakan. Abang becak tampan itu pun nampak cuek. Sepanjang perjalanan, saya berusaha menutupi kotolku yang ngaceng di balik celanaku. Malu 'kan dilihat orang lain :) Sesampainya kami di tujuan, saya langsung turun. Kebetulan daerah tempat tinggalku memang sepi. Maka tanpa malu saya biarkan tonjolan celanaku nampak. Abang becak itu melihat tonjolan celanaku dengan mata penuh nafsu. Berbohong bahwa saya tidak punya uang receh, saya masuk ke dalam sebentar sementara dia menunggu di luar. Abang itu penasaran dan ingin melongok ke dalam jendela. Saya sudah menebaknya dari tadi. Oleh sebab itu, saya sudah telanjang duluan.

Tanpa malu, saya menelanjangi diriku sebulat-bulatnya di ruang tamu. Saya tahu benar bahwa mata abang becak itu mengikuti setiap gerak tubuhku. Berdiri membelakanginya, saya berpura-pura tidak tahu dan asyik meraba-raba tubuhku. Tiba-tiba saya mendengar suara pintu depan dibuka, dan tak berapa lama kemudian, abang becak yang masih muda dan seksi itu pun sudah berdiri di belakangku. Saat saya berbalik dan menatapnya, abang becak itu sudah telanjang bulat. Celana dan kaus usangnya teronggok di dekat kakinya.

Penampilannya saat telanjang persis dengan yang sering kubayangkan dalam fantasi mesumku. Abang becak itu nampak sangat tampan dan seksi. Wajahnya berbrewok tipis, mungkin sudah berumur satu atau dua hari. Sekilas, dia nampak seperti salah satu anggota keluarga aktor tampan Syach. Namun wajahnya lebih menyerupai Teddy Syach, jadi abang itu kupanggil Teddy saja. Dadanya agak bidang dan berperut rata. Bulu-bulu halus tumbuh di sekitar putingnya yang coklat dan tegang. Kontolnya bersunat dan nampak tegang sekali. Kepala kontolnya masih kering, namun saya yakin bahwa sebentar lagi kepala kontol itu akan bocor, sebocor-bocornya.

Tanpa basa-basi, abang becak itu langsung memelukku dan menciumiku dengan penuh nafsu. Ciumannya begitu 'panas' dan bernafsu, seolah dia belum melampiaskan nafsu birahinya selama berbulan-bulan. Bibirku sampai terasa gepeng dicium seperti itu. Tangannya yang kuat menjelajah tubuhku dan meneliti setiap lekuk tubuhku. Sesekali putingku dipelintir dna kontolku dikocok-kocok. Saya hanya mampu menahan napas sambil menikmati semua tindak tanduknya yang bejat. Saya ingin dia memperkosaku. Saya ingin menyerahkan tubuhku untuk dia pakai, untuk memuaskan hasrat homoseksualnya. Lagipula, saya terlahir untuk dipakai cowok. Untung bagi mereka, saya tidak menagih ongkos servis :) Mungkin lain kali, saya harus mengganti biodataku saat mengisi kolom hobby. Mulai sekarang akan kutulis 'Hobby: Dingentotin cowok berkontol besar' ;)

Teddy mulai mendorongku ke bawah. Saya tahu, dia ingin dihisap. Dengan sigap, kulayani nafsu bejatnya itu. Tanpa ragu, kumasukkan kepala kontolnya ke dalam mulutku. "...aaahhhh...." dia mendesah saat kepala kontolnya kubungkus dengan lidahku. Lidahku memang ahli. Teddy merasa seolah-olah lidahku seperti tangan yang sedang mencoli kontolnya. Dan rasanya memang nikmat sebab Teddy sampai kelojotan seakan-akan dia akan orgasme. "...aaahhh.... hisap terus..... ooohhh..... dasar homo..... aaaahhhh.... sukanya liat kontol cowok..... aaaahhhhh..... sekarang sedot kontol gue.... aaaahhh....." Teddy berkata-kata jorok dan kasar, membuatku semakin terangsang. Saya memang ingin agar dia memakai tubuhku.

"...aaahhh..." erang Teddy. Sesekali dia gantian dia yang menyodok-nyodok mulutku dengan kontolnya. Saya sudah terbiasa maka saya tidak muntah. Teddy nampaknya senang diservis seperti itu. Kalau dia senang, saya pun senang. Kontolku yang ngaceng mengeluarkan precum yang jatuh menetes ke lantai. Sementara kontol Teddy sudah membasahi mulutku dengan berliter-liter precum. Cairan precum-nya terus saja keluar seolah-olah dia sedang kencing. Belum pernah saya menghisap kontol seperti itu. Tapi saya suka, sebab rasa precum jauh lebih enak dibanding pejuh.

Kusedot kepala kontolnya lebih kuat, untuk mendapatkan lebih banyak precum. Teddy mengerang-ngerang dan napasnya mulai menderu-deru. Abang becak tampan ini akan segera berorgasme. Saya makin mengerjain kontolnya sampai akhirnya dia tak tahan lagi. CCRROOTT!! CCRROOTT!!! CCRROOTT!!! Pemuda itu pun berteriak-teriak, menyuarakan orgasmenya. "AARRGGGHH!!!! OOOOHHH!!!! AAARRGGGGHH!!!!! OOOOHHH!!!!!!" CCROOOTT!!!! CCRROOTT!!! Pejuhnya terlontar ke dalam mulutku dan langsung kutelan dengan perasaan bersyukur. Rasanya nikmat sekali. Teddy terus--menerus mengerang dan mengejang sampai pejuhnya habis sama sekali. Kemudian, tubuhnya yang telanjang bersimbah keringat itu pun melemas.

Saya berdiri kembali dan menciumi mulutnya. Sisa-sisa pejuhnya masih menempel di langit-angit mulutku. Dengan lapar, teddy menjilati bagian dalam mulutku dan menghabiskan sisa pejuhnya itu. Wah, Teddy memang homoseksual benaran! "... 'makasih atas servis loe... aahhh..." bisiknya smabil memelintir putingku kembali. "....tapi gue belum sempat ngentotin loe... mau 'kan dingentotin kontol gue ini?" tanyanya sambil menggosok-gosokkan kontolnya ke perutku. Saya hanya mendesah dan membalikkan tubuhku. Dengan patuh, saya mengambil posisi gaya anjing di atas lantai dan menunggu serangan kontolnya.

"AAARRRGGGHH!!!!" erangku, hampir jatuh. Kontol Teddy memaksa masuk dengan kecepatan penuh. Saya merasa seperti ditusuk tombak. PLOP! Kontol itupun masuk, namun anusku berkobar dengan rasa sakit. Tanpa menunggu, Teddy langsung menggenjot badanku. Dengan penuh nafsu, dia meraba-raba tubuhku seraya mengerjain lubang anusku. Kontolku juga ak luput dari tangannya. "...AARGGGHH... AARRGGHH... OOOHH... AAAHHH..." erangku saat Teddy sibuk mengentpotin saya. Rasanya memang enak. Kontol itu bergerak masuk dan keluar, melonggarkan anusku. Tetesan precum melumasi jalannya sehingga Teddy lebih mudah mengentotinku. Saya hanya bisa mengerang-ngerang seperti gigolo 'bottom' murahan. Kubiarkan nafsu mengendalikan diriku. Ah, nikmatnya dingentotin kontol! Tubuh kami berguncang-guncang, seirama dengan sodokkan kontolnya. "AARGH!! AAGHH!! AAHH!!! AARRGGHH!!!"

"....aaahhh.... gue ngentotin loe.... aahhhh... loe doyan kontol kan? .... aaahhh.... gue pake badan loe.... aahhh.... gue perkosa lobang loe.... aahahhh.... dasar homo rendahan.... aaahhh... mau aja diperkosa ama gue..... aaaahhhhh.... aaaahhhh...." racau Teddy, sambil meraba-raba badanku. Semakin dia berkata yang macam-macam, semakin dia merangsang nafsu homoseksualku. Saya senang dipakai olehnya dan ingin agar dia menuntaskan orgasmenya di dalam badanku, tanpa kondom! Lagipula, dia memang lagi mengentotin pantatku tanpa kondom :)

Tiba-tiba Teddy mulai kelojotan dan mengerang-ngerang. Wah, pejantan ini akan ngecret sebentar lagi. "...AAARRGGGHH!!! BANGSAT!.... AAAHH.... GUE SAMPE... AAARRGGGHHH....!!!!!!" CCRROOTT!!! CCCRROOTT!!! CCCRREEETTT!!! CCRREETT!!! CCRROOOTT!!!! Pejuh Teddy yang panas dan putih kental ditembakkan berkali-kali masuk ke dalam rongga tubuhku. Pejuh itu terasa hangat di dalam tubuhku. Enak sekali. "AARRGGHH!!! OOOHH!!! UUUGGHH!!! AAAHHH!!!" Beberapa tetes pejuh bocor keluar saat kontolnya bergesekan dengan nausku. Dan kemudian, saya pun ngecret.

"AAARRRGGGHH!!!!!!!" CCRROOTT!! CCRROOTT!!! CRRROOTT!!! CRRROOTTT!!!! Pejuhku tersembur keluar, jauh ke depan, mengotori lantai. Teddy senang melihat diriku yang sedang kesakitan menahan orgasme. Demi menambah kesakitanku, dia sengaja mencubit putingku dan menyodok-nyodokkan kontolnya. "AARRGGHH!!!!!! AARRGGHH!!!! AAARRGGGHH!!!!!" CCRROTT!!! CRRROOOTT!!!! Tubuhku mengejang-ngejang selama beberapa saat, lalu semuanya kembali normal.

Ternegah-engah, kami berbaring di atas lantai yang penuh dengan sperma. Kami saling memeluk dan merasakan kehangatan tubuh masing-masing. Tentu saja, selama itu kami juga sibuk berciuman dan saling meraba. Kemudian, Teddy bangkit dan menciumiku. Katanya saya tidak perlu membayar ongkos becaknya sebab saya sudah membayarnya dengan lobang anusku. Sejak saat itu, saya menjadi cowok simpanan Teddy. Kapan pun dia ingin melmapiaskan nafsu birahinya, dia akan mengentotinku sampai saya berteriak minta ampun. Kebayang gak sih enaknya dingentotin Teddyy???? ;)

Jumat, 18 Desember 2009

andre anak ibu kos ku.



hari ini.. minggu.. ah.. enak banget rasanya liburan... rasa males banget bangun dari tempat tidur... tapi ingat kalo hari ini mesti ke samsat buat bayar pajak kendaraan.
belum lagi bener bener buka mata, tiba tiba terdengar ada yang treak treak manggil dari bawah...
oh ya.. aku ngekos... di salah satu wilayah di jaksel, dilantai 2 sebuah rumah yang cukup nyaman, buru buru aku turun dari tempat tidur.. pengen tahu siapa sih yang manggil.. sampe di teras kamar. aku liat si andre anak ibu kos ku nyengir... ternyata dia yang dari tadi treak2..
ada apa?? panggil ku dari atas.. dia hanya ketawa... gak.. cuma iseng ngebangunin!!!
masa kalah ma ayam???!! katanya sambil ketawa...
aku cuma senyum senyum aja.. emang km mau kemana?? tanya ku. ini kan hari minggu, kok pake seragam sekolah... mang ada sekarang sekolah hari minggu?? kata ku.'
mau ada latihan paskib kak"! jawab nya.. sambil senyum...
dalam hati aku sebenarnya tertarik sama anak ibu kos ku ini.. anak nya lumayan cakep... dan yang paling membuat aku suka tubuh nya yang atletis itu.. keliatan ngebentuk banget di pakaian seragam nya... tapi aku gak ada niat apa apa sama dia.. maklum aku menghargai ibu kos ku.. yang baik banget sama aku... lagian menurut ku si andre bukan gay.. kaliatan dari gaya nya sama seperti anak cowok abg pada umum nya.. gonta ganti cewek...
kok ngelamun?? treak nya... eh.. aku kaget.. hehehe dia gak tahu kalo aku ngelamunin dia...
udah sana berangkat!!! kataku... bilang aja km mau ngegodain cewek di mall bukan nya mau ke sekolah...!! kata ku.. dia hanya tertawa..
tak lama kemudian dia dah narik gas motor nya... sambil senyum senyum...

setelah andre berangkat.. aku jadi gak ngantuk lagi...
pikiran ku jadi kacau.. keingat tubuh seksi andre tadi, hehehe...
ah.. mandi aja pikir ku.... sambil ngeloyor ke kamar mandi...
lagi segar nya mandi... tiba tiba terdengar suara si andre.. treak2 lagi manggil sambil ngedor2 pintu.. ada apa lagi sih nih anak...!! pikirku ganggu kesenangan orang saja....
buru buru .. aku kelarin mandi nya, sambil cuma pake handuk aja and badan masih agak basah.. aku keluar kamar mandi... dan langsung ke pintu...

ketika aku buka pintu... nampak andre lagi berdiri.. sambil nyengir2, sejenak kulihat dia menatap tubuuh ku yang hanya mengenakan handuk sepinggang, matanya sedikit melotot, emang aku sadari kalo tubuh ku lumayan bagus, putih dan dada bidang, lumayan enak dilihat kalo lagi gak pake baju.. hehehehe
jangan jangan si andre suka cowok jg.. " bisik ku dalam hati.. ah tapi gak mungkin ah,,, pikirku...


kok dah pulang???"", kataku...
gak jadi ke skul.. ah.. katanya, males... tadi temen satu geng gak ada yang dateng..!!! tambah nya lagi....
oohh.. gt.,!"". sahut ku lagi.
aku langsung masuk kembali ke kamar... dan mau ganti baju..
andre ngikut masuk.. dan langsung duduk di pinggir tempat tidur ku...
tutup pintu nya,, !! aku mau ganti baju,, kataku...
andre beranjak menutup pintu lalu kembali ke posisi nya semula, duduk di pinggir tempat tidur..

tanpa ba bi bu lagi.. aku langsung make celana dalam di depan andre,, dan langsung melorotkan handuk ku... hingga aku cuma berdiri di depan nya cuma pake celana dalam aja... aku liat di kaca.. si andre menatap lekat tubuhku yang cuma pake cd aja... kulihat nafas nya jadi gak beraturan... aku jadi semakin ingin menggoda nya.. gak terasa aku jadi ikut terangsang ketika ngeliat nafas andre gak karuan kek gitu.. perlahan tapi pasti tonjolan didalam cd ku semakin besar karna kontol ku semakin ngaceng....

kak.... gede banget tuh... !!! tiba tiba andre nyeletuk...
heheheh.. aku cuma ketawa.. ya gitu lah dek... kata ku... emang dari sono nya...
emang punya km gak segede ini.. ??? tanya ku...
gak,,!! jawab nya sambil nyengir...
jangan diliat gitu dunk.. !! kataku.. entar pengen lho... goda ku lagi..
hehehe.. dia cuma ketawa...
kak.. aku penasaran sama isi di dalam nya...!!!! wekekekek.. dia ketawa...
ah.. km ada ada aja.. sahutku...!! kalo beneran mau lihat ya buka aja sendiri... !!!
canda ku lagi.. !! sambil berdiri ngedekat tepat di depan nya...!!aku memang cuma ingin bercanda, lagian pikir ku mana mungkin nih anak berani...
dia kembali ketawa.. aku masih berdiri mematung di depan nya.. aku mau ngelihat apa benar dia gay apa bukan...

deg!!! aku sedikit kaget ketika tangan andre bergerak menyentuh selangkangan ku yang udah membesar itu dengan telapak tangan nya.... aku gak menyangka ternyata andre gak bercanda...
uhgh... aku melenguh ketika andre mengelus kontol ku dengan tangan nya... trus dia mencoba menggenggam kontol ku dari luar cd ku... ah.. aku mendesah...
kak... boleh aku buka gak?? katanya sambil senyum...
tapi ada syarat nya... !! kataku.
apa?? katanya..
kalo dah km buka.. km harus isep kontol ku...!! kataku nyengir..
hehehe.. dia cuma ketawa... trus tangan nya bergerak menurun kan karet cd ku..
hingga.. menjeplat lah kontol ku keluar.. sampe kena muka nya...
gede banget kak!! bisik nya..
aku cuma senyum2 aja...

karena km dah buka... ya udah.. ayo penuhi syarat nya tadi... !! kataku..
dia mengangguk.. tapi keliatan dia ragu ragu dan kikuk.. nampak nya dia belum pernah ngisep kontol cowok... perlahan dia masukan kontol ku ke dalam mulut nya...
ah... aku mendesah.. enak banget rasanya mulut andre...
hangat dan lembut... banget..
ditambah lagi dengan wajah nya yang cakep itu.. membuat ku semakin keenakan...
perlahan andre.. mengeluar masuk kan kontol ku di dalam mulut nya..
aku semakin kelojotan...
bagaimana tidak... inilah yang aku inginkan dari dia selama ini...
ngeliat dia masih pake seragam sekolah sambil ngisep kontol ku...
ah... ada sekitar 10 menit andre ngoral kontol ku...
udah ndre..!! kataku...
dia lalu melapaskan kontol ku dari mulut nya...

sekarang kamu berdiri!! kata ku.
giliran ku... bisik ku di telinga nya.. sambil ku kecup lembut leher nya..
dia cuma senyum aja..
langsung ku cipok bibir tipis merah nya... ku lumat sambil lidah ku menari di dalam mulut nya... dia ngebalas ciuman ku... rasanya ingin aku memakan habis bibir nya... karena bibir nya lembut banget...
trus aku beralih ke leher.. nya.. ku cium bergantian kiri dan kanan leher nya yang putih dan berotot...
lalu ku lepas satu persatu kancing kemeja seragam skul nya... lalu kubuka baju nya kebelakang...
ah.. aku terkagum kagum ngeliat dada andre... putih mulus dan bidang berotot...
tak menunggu lama aku langsung melahap kedua putihg susu nya bergantian..
argh... argh..... kak... enak... katanya sambil mengerang ...
tangan ku pun tak tinggal diam.. langsung ku remas remas kontol nya dari luar celana seragam nya... sepertinya kontol andre lumayan gede bisik ku dalam hati...
aku beralih menghisap perut nya.. sampai ke selangkangan nya...
perlahan ku lepas ikat pinggang nya.. lalu celana nya...
hingga dia cuma pake cd aja... yang juga langsung ku lepas..
lalu keluar lah kontol nya yang lumayan gede.. dengan bulu tipis di pangkal nya...
kontol nya nampak sudah tegang sekali... ada sedikit percum bening yang sudah keluar di ujung kontol nya...
perlahan aku lumat kontol nya ke dalam mulut ku...
andre mengerang ngerang..... keenakan... nampak nya dia belum pernah di oral.. makanya reaksinya begitu...
sekitar 15 menit aku isep kontol nya...
lalu aku dorong dia ke tempat tidur.. sampe dia jatuh tertelentang..
lalu aku tindih tubuh atletis nya.. terasa hangat dan nyaman banget.. dia juga langsung memeluk tubuh ku...
kembali kami cipokan dengan ganas... sampai nafas kami tersengal sengal...
sambil tangan ku mengocok kontol nya dan dia juga ngocok kontol ku...
keringat kami mulai bercucuran.. hingga tubuh kami berdua menjadi licin..

lalu aku turun ke selangkangan nya lagi... kembali aku isep kontol nya.. sambil kutusuk tusuk jari ku ke dalam lobang pantat nya...... terasa masih rapat banget... nampak nya si andre masih virgin.. bisik ku... aku jadi semakin gak sabar ingin menikmati pantat nya yang sempit...
argh... ah... uh... ah... kaaaaaaaaaaaaakkkk.... erang andre..


ku ambil bantal.. lalu aku letak kan dibawah pinggul nya, aku mengambil posisi di atas selangkangan nya.. kedua kaki nya ku letak kan di atas bahu ku... sambil tangan kiri ku... masih mengocok kontol nya... aku genggam kontol gede ku yang dan aku arah kan ke belahan pantat nya....
kak....!!! jangan kak...!!! katanya.
nanti pantat andre robek kak...!! kontol kakak gede banget kak!!
andre takut sakit kak!!! katanya lagi..
aku hanya diam... saja... sambil melanjut kan kegiatan ku...
sejenak aku melihat ke arah andre.. dia nampak menatap ku pasrah..

langsung aku tancapkan kepala kontol ku di belahan pantat nya,,,...
ahh....hhhhhh... dia mendesah lirih...
perlahan aku tusuk kan kontol ku ke pantat nya yang masih virgin....
ah...rghhhhhhh............ kakaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk.. sakit.... erang nya..
tahan ya sayang... sahut ku... nanti enak kok...
sejenak aku berhenti... lalu ku cium kening nya...
aku sayang sama kamu dek... bisik ku di kuping nya...
sayang banget.... !! tahan ya sayang... nanti juga enak...
dia menggangguk perlahan....

kembali aku menusuk kan kontol ku ke belahan pantat nya..
perlahan tapi pasti kontol ku masuk semakin dalam... sampai akhir nya..
bluzzzz...... kontol ku masuk semuanya ke dalam pantat andre.. diiringi erangan nya...
sesaat kemudian aku mulai mengeluar masukan kontol ku... andre nampak udah merem melek... keenakan..

ah.... uh... enak kaaaaaaaaaaakk.... terusin kaaaaaaaaaaakkk.. katanya
aku semakin bersemangat menggenjot.... sambil tangan ku terus mengocok kontol nya...
ahhhhhh... erang ku.... gila pikirku... pantat andre enak banget... aku sampai kelojotan...
kaaaakkkk.... entot andre kak..... dia mulai meracau gak karuan...
ya sayangggg... sahut ku sambil mengap mengap keenakan...

sekitar 15 menit kemudian... kaaaaaaaaaaaaaakkk... andre mau keluar kak...
sebentar sayang bisik ku.... bareng ya...
3 menit kemudian andre keliatan sudah mulai mengejang... aku pun juga...
arghhhhhhhhhhhhhh.... kakakkkk... teriak andre di susul sperma nya muncrat... crot.. crot...
aku juga deeeeeeeekkk.... aku pun memuntahkan sperma ku kedalam pantat andre....
rasanya sulit dilukiskan...
kemudian aku langsung ambruk diatas tubuh andre... nafas kami tersengal sengal...
ku cium bibir nya....

kak.....!! aku sayang sama kakak... katanya...
aku juga dek... sahut ku...
kami berdua berpelukan sambil tersenyum....
dia memeluk ku erat banget seperti gak mau dia lepaskan lagi....

lalu kami berdua pun tertidur....